HIDUPKATOLIK.com – INTAN Murni tak pernah menyangka, keterlibatannya dalam gelaran Asian Youth Day 2017 (AYD7) akan mempertemukan dia dengan Hyeongyeong Im. Awalnya, mahasiswi Universitas Atma Jaya Yogyakarta ini hanya membayangkan menjadi penerjemah selama AYD7. Namun, keduanya menjalani live in di keluarga yang sama selama Days in the Diocese di Paroki St Thomas Rasul Bedono, Keuskupan Agung Semarang.
Pertama bersua ada rasa canggung. Namun, seiring waktu keduanya kian dekat bersahabat. “Aku akhirnya menjadi dekat dengan dia. Namun, kami mencoba terus berbicara satu dengan yang lain. Pokoknya jangan diem,” ujar Intan.
Meski hanya sesaat, cukup bagi Hyeongyeong untuk mencipta kesan yang akan ia ingat selamanya. Terutama saat menghabiskan waktu memetik kopi bersama keluarga yang ditinggalinya. “Kami pergi ke kebun dan memetik buah kopi bersama. Aku ga akan lupa saat itu,” ungkap Hyeongyeong.
Intan melihat bahwa Hyeongyeong semakin lama menjadi dekat dengan semua anggota keluarga di mana ia tinggal. Bahkan karena rasa cintanya kepada mereka, Hyeongyeong memberikan beberapa hadiah untuk mereka. “Hyeongyeong yang awalnya canggung, akhirnya bisa menjadi dekat dengan semua,” kisah Intan.
Di mana pun Hyeongyeong berada, Intan selalu ada. “Saat dia lagi cerita, aku selalu ada untuk menerjemahin,” kata dara yang lahir 22 Juli 1998 ini.
Intan yang berasal dari Palembang dan Hyeongyeong yang berasal dari Pulau Wando, Korea Selatan hanya menghabiskan kebersamaan selama empat hari di Bedono. Namun, itu cukup untuk mencipta kenangan dan persahabatan yang akan mereka kenang untuk selamanya.
Antonius E. Sugiyanto