Renungan Jumat, 18 Agustus 2017 : Menghargai Sejarah

462

HIDUPKATOLIK.com – Pekan Biasa XIX; Yos 24:1-13; Mzm 136; Mat 19:3-12

TERDAPAT sebuah perbedaan besar antara bangsa Israel dan bangsa-bangsa lain di dunia tentang bagaimana mereka melihat dan memaknai sejarah. Sebagai contoh, di Indonesia, pelajaran sejarah yang diajarkan di sekolah-sekolah kurang lebih mempelajari peristiwa-peristiwa penting yang pernah terjadi pada masa lalu. Sejarah pada umumnya dipandang sebagai proses belajar sebuah bangsa dalam rentang waktu tertentu.

Perbedaan mencolok bisa kita lihat dari bagaimana orang Israel memaknai sejarah bangsanya. Mereka bukan cuma melihat sejarah sebagai perjalanan mereka sebagai bangsa, tetapi juga bagaimana Allah, yang mereka sebut sebagai Yahwe, turut hadir dan campur tangan dalam hidup mereka sebagai bangsa. Maka, bagi orang Israel, Kitab Suci tidak melulu dilihat dan dibaca sebagai buku rohani, tetapi juga sebagai buku sejarah mereka. Artinya, hidup mereka tidak bisa dilepaskan dari perpaduan antara hal duniawi dan ilahi tanpa terperangkap dalam salah satu di antaranya.

Perpaduan luar biasa itu dapat kita lihat dari bagaimana wejangan Yoshua kepada orang Israel ketika ia seolah menjelaskan kembali cikal bakal mereka sebagai bangsa pilihan. Sangat jelas, dalam perjalanan mereka menjadi sebuah bangsa, ada campur tangan Allah yang secara nyata mereka alami. Itulah kekuatan orang Israel sampai saat ini, karena mereka mempunyai dasar yang kokoh dalam hidup beriman, yaitu sebuah kesadaran bahwa Allah sudah campur tangan dalam menyelamatkan mereka.

Romo Josep Ferry Susanto

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini