Wapres Jusuf Kalla tutup AYD 2017: “Bhinneka Tunggal Ika adalah kekuatan kita”

972

HIDUPKATOLIK.com – Wakil Presiden Jusuf Kalla menutup acara Asian Youth Day ke-7 di Lapangan Dirgantara, Akademi Angkatan Udara, Yogyakarta Minggu (06/08/2017).

Turut hadir dalam acara penutupan, antara lain Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Menteri ESDM Ignasius Jonan dan Gubernur DIY Sri Sultan HB X. Hadir pula para uskup dan kardinal dari berbagai negara, dan ketua Konfrensi Waligereja Indonesia (KWI) Mgr Ignatius Suharyo.

Dalam sambutanya, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, Asia merupakan penduduk terbesar dari semua benua di dunia. Ada lebih dari 4 miliar penduduk di Asia.

“Di berbagai tempat penuh kedamaian, tetapi di Asia Barat, Asia Timur, juga di Asia Selatan, penuh konflik dan kemungkinan adanya konflik. Itu merupakan tantangan kita semua para generasi muda untuk menjaga perdamaian,” ucap Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam pidatonya.

Jusuf Kalla menyampaikan, Indonesia merupakan negara yang plural dan majemuk, tetapi masyarakatnya saling menghormati. Bahwa ada riak-riak kecil, ini juga terjadi di negara lain.

“Kita harus memperjuangkan kemajuan kemajukan, saling menghormati satu sama lain. Kita semua tahu, lambang negara kita Bhinneka Tunggal Ika, bahwa kekuatan kita adalah perbedaan-perbedaan kita,” ucap Kalla.

Lewat Asian Youth Day ke-7 yang dihadiri dari berbagai negara di Asia, para generasi muda bisa saling belajar dan tukar pengalaman. Kalla mengingatkan bahwa generasi muda memegang peran penting dalam kemajuan sebuah negara.

“Saya bangga yang hadir di sini penuh dengan semangat, karena hanya generasi muda yang semangat dapat memajukan suatu negeri dan se-Asia ini,” ujar dia.

Guna mencapai kemajuan, lanjunya, generasi muda harus mempunyai semangat untuk menuntut ilmu, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

“Generasi muda yang tidak menguasai ilmu dan pengetahuan , tentu sulit maju dibandingkan bangsa -bangsa lain,” ucapnya.

Jusuf Kalla mengingatkan, semangat yang sangat penting adalah menciptakan perdamaian. Sebab, perdamaian adalah unsur muntlak dari pada suatu negara.

“Negara sekaya apa pun, semaju apa pun, jika timbul konflik dan kekacauan akan meruntuhkan bangsa itu. Saya harapkan semua generasi muda, mencapai semangat kemajuan dan yang terpenting lagi semangat untuk perdamaian,” kata Kalla.

Sementara itu, ketua Konfrensi Waligereja Indonesia (KWI) Mgr Ignatius Suharyo menyampaikan harapannya semoga pertemuan di Asian Youth Day ke-7 berkesan bagi para peserta dan kaum muda pada umumnya.

Acara ini diharapkan mendorong kaum muda semakin berusaha membatinkan kasih Tuhan yang akan membuahkan persaudaraan dan kegembiraan sejati.

“Semoga dengan kehadiran delegasi dari 22 negara di Asia semakin tersebar luas berita-berita yang baik dari dan tentang Indonesia,” ujarnya.

Mgr Ignatius Suharyo melanjutkan, lewat pergaulan antarbangsa ini, Indonesia khususnya melalui orang-orang muda semakin aktif mengusahakan perdamian dunia sesuai dengan cita-cita kemerdekaan Indonesia.

“Aku Pancasila, aku Indonesia, aku Asia, aku bersaudara,” tuturnya. (Kompas.com)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini