Mgr Pius Riana Prapdi: Terus Mencecap Tradisi dan Warisan yang Dihidupi Yesus

179

HIDUPKATOLIK.com – KEDEKATAN dan perkenalan yang lebih dekat dengan Yesus, menjadi tujuan utama dari setiap bagian kegiatan AYD di Indonesia 29 Juli – 6 Agustus ini. Yesus adalah orang muda Asia yang lahir, wafat, dan bangkit di Asia. Hal ini disampaikan Ketua Komisi Kepemudaan Konferensi Waligereja Indonesia, Mgr Pius Riana Prabdi.

Yesus telah mengenakan pada diri-Nya sejarah, penderitaan, dan harapan bangsa Asia. Ia mengasihi bangsanya dan merangkul tradisi serta warisan yang suci. “Orang muda Asia dan Indonesia mesti terus-menerus mencecap tradisi dan warisan yang dihidupi Yesus,” ungkap Uskup Ketapang ini.

Orang muda, lanjut Mgr Riana, selalu membuka hati untuk belajar tiada henti, pengampunan satu sama lain dan membuka lembaran baru bagi hidup yang semakin bersaudara dan adil. “Dengan demikian orang muda adalah pembangun Gereja yang hidup. Orang muda tak pernah kehabisan akal di tengah situasi yang berubah. Berbagai inisiatif orang muda dengan kreativitasnya memberikan nyawa dan darah segar bagi kehadiran Gereja.”

Dalam Asian Youth Day (AYD) 2017, Komisi Kepemudaan (Komkep) Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) adalah bagian dari KWI yang dipercaya untuk menjadi panitia. Komkep KWI berperan mengembangkan dan mempromosikan kepentingan orang-orang muda supaya betul-betul menjadi agen perubahan.

Dalam konferensi pers AYD 2017 yang diselenggarakan di Kantor Konferensi Waligereja Indonesia, Jakarta, 8/3, Mgr Pius Riana Prapdi mengungkapkan visi misi Komkep KWI adalah menjadi teman seperjalanan atau sahabat seperjalanan supaya dalam kehidupan bersama ini mampu menjadi agen perubahan. “Orang Muda Katolik diharapkan memiliki daya ubah bagi lingkungannya bagi sesamanya dan juga bagi seluruh alam ciptaan ini atau rumah kita bersama ini.”

Antonius E. Sugiyanto

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini