HIDUPKATOLIK.com - TANGGAL 29 Juni tahun ini merupakan tanggal “istimewa†bagi Uskup Larantuka Mgr Franciscus Kopong Kung. Ia merayakan 35 tahun tahbisan imamat. “Selain itu, saya mensyukuri 13 tahun menerima tanggung jawab penuh, serah-terima pimpinan sebagai Uskup Larantuka,†ungkapnya.
Namun pada hari itu, Uskup kelahiran Lamika, NTT, 3 Agustus 1950 ini, justru memimpin Misa syukur perak hidup membiara seorang suster di Adonara, NTT. “Seluruh hari itu saya persembahkan untuk memimpin Misa di Adonara. Untuk perayaan saya, dirayakan dan disyukuri dalam hati. Para romo, umat, mendoakan dan memberi ucapan selamat secara langsung maupun lewat SMS,†ujarnya.
Sejak Rabu sore, 28/6, ia meninggalkan wisma keuskupan dan menempuh perjalanan dari Larantuka ke Adonara. Baginya ini suatu tugas panggilan. Ia merefleksikan panggilan sebagai seorang imam, kepercayaan sebagai seorang Uskup adalah kesempatan untuk melayani, memberi diri bagi umat. Menjalankan panggilan itu, menurutnya, harus masuk ke dalam misteri salib, jalan keselamatan dan kehidupan. Meski penuh tantangan, tapi harus dihadapi.
Dalam menghidupi panggilan sebagai gembala umat, Mgr Franciscus Kopong Kung menyerahkan semua kepada Bunda Maria dan kehendak Tuhan. “Saya percaya kekuatan datang dari Tuhan. Tuhan tetap gunakan saya dengan kelemahan, kerapuhan yang saya miliki.â€
Maria Pertiwi
