Renungan Sabtu, 22 Juli 2017 : Rasul Para Rasul

323
[simpleofme.blogspot.com]

HIDUPKATOLIK.com - Pesta St Maria Magdalena; 2 Kor 5:14-17; Mzm 63: Yoh 20:1.11-18

KUTIPAN Mzm 124:1.3.7 didaraskan Gereja pada pesta St Maria Magdalena. Ia dinyatakan sebagai orang kudus sebelum Gereja memiliki Congregatio de Causis Sanctorum, lembaga yang mengurus proses menjadi orang kudus.

Maria Magdalena diakui mendapat keistimewaan dari Allah karena menjadi saksi pertama kebangkitan Yesus Kristus. Keistimewaan itu begitu diagungkan para penulis Kristen abad-abad awal Masehi, sehingga perempuan asal Magdala Nunayya (Magdala Sumber Ikan-ikan) di tepi Danau Galilea itu, diberi gelar “Rasul dari Para Rasul”. Pada Abad XII, St Teresa dari Avila menulis kisah Maria Magdalena yang punya peran besar dalam pertobatannya. Sebelumnya, St Bridget dari Swedia menyatakan, “Ada tiga orang kudus yang sangat saya cintai: Bunda Maria, Yohanes Pemandi, dan Maria Magdalena”.

Tidak terlalu jelas apakah Maria Magdalena, yang disebut pada Luk 8:2 sebagai perempuan “yang telah dibebaskan dari tujuh roh jahat” ini identik dengan perempuan “yang terkenal sebagai pendosa” yang mengurapi kaki Yesus di rumah Simon, si orang Farisi. Yang sudah jelas adalah bahwa dalam tradisi Kristen awal, ada pengakuan bahwa perubahan hidup Maria Magdalena terjadi “karena Tuhan telah memihak kepadanya dan bahwa ia telah diluputkan dari jerat perangkap dosa”. Karya Tuhan itulah yang dirayakan. Maria Magdalena pun menjadi lambang pengharapan bagi para pendosa dan teladan kepasrahan menerima karya penyelamatan Allah dalam hidup.

Henricus Witdarmono

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini