Renungan Senin, 17 Juli 2017 : Spiritualitas Komunitas

188
[aaronaiken.files.wordpress.com]

HIDUPKATOLIK.com - Pekan Biasa XV; Kel 1:8-14.22; Mzm 124; Mat 10:34-11:1

PERUTUSAN Yesus kepada para murid-Nya bukan sesuatu yang mudah dan enak. “Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala”. Namun, orang tidak perlu khawatir atau takut, karena “Roh Bapa yang di surga” akan mendukung dan menopangnya. Jaminan baru itu menggantikan jaminan lama berupa dukungan keluarga atau lingkungan. Ada “pedang” yang membedakan kedua bentuk jaminan itu, di mana kriteria “mengasihi Yesus, memikul salib-Nya, serta mengikuti Dia” menjadi penentu paling utama.

Inilah ciri spiritualitas perutusan para murid Yesus, yaitu membangun kesatuan batin serta pengosongan diri seperti yang telah dilakukan Yesus, agar hanya karya Allah saja yang bekerja. Wujud spiritualitas semacam itu bahkan akan didukung umat, karena siapa saja yang menyambut para murid Yesus juga telah “menerima Yesus dan Bapa yang mengutus Dia …. (dan) mereka itu akan menerima upah orang benar”.

Dalam perjalanan Gereja, kesatuan antara spiritualitas para murid Yesus yang telah dipilih-Nya dengan spiritualitas umat Allah, menjadi salah satu penopang utama eksistensi Gereja. Ketika kerasulan dihayati bukan hanya sebagai panggilan segelintir orang, tapi sebagai panggilan dari seluruh umat Allah, maka Gereja tumbuh secara baik. Yang menarik, dalam Markus, panggilan kepada setiap orang itu disampaikan Yesus setelah “pengakuan Petrus” (Mrk 8:27-30 par.). Artinya, iman lebih dahulu ketimbang yang lain.

Henricus Witdarmono

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini