Gembala Pangkalpinang: Vikaris Uskup Pertama

769
Gereja Katedral Santo Yosef Pangkalpinang; Foto Insert: Mgr Nicolas Pierre van der Westen SSCC.

HIDUPKATOLIK.com – Pada 8 Februari 1951, Banka e Biliton ditingkatkan statusnya dari Prefektur Apostolik menjadi Vikariat Apostolik. Selain peningkatan status, namanya pun berubah menjadi Pangkalpinang. Saat itulah secara resmi nama Pangkalpinang digunakan di kalangan Gereja untuk menyebut Vikariat Apostolik Pangkalpinang. Wilayahnya membentang di sepanjang laut yang memisahkan Pulau Sumatera dan Kalimantan. Umatnya juga tersebar di pulau-pulau yang berada di Selat Karimata hingga Kepulauan Natuna di Laut Cina Selatan.

Tepat pada peningkatan status dan pergantian nama tersebut, Paus Pius XII (1876-1958) menunjuk Pater Nicolas Pierre van der Westen SSCC sebagai Vikaris Apostolik pertama. Imam kelahiran Made, Belanda, 5 Juli 1913 ini juga dianugerahi gelar Uskup Tituler Bladia. Oleh karena itu, Penerima tahbisan imam SSCC pada 31 Juli 1938 ini tercatat sebagai Gembala Pangkalpinang yang menerima tahbisan Uskup untuk pertama kalinya. Ia ditahbiskan Uskup Tituler Bladia pada 20 Mei 1951.

Mgr van der Westen adalah Uskup pertama yang menggembalakan Pangkalpinang, yang kala itu masih berstatus Vikariat Apostolik. Moto tahbisan episkopalnya adalah “Spes in Deo”. Pentahbis utama dalam tahbisan episkopalnya adalah Internunsius Apostolik (kini: Nunsius Apostolik) untuk Indonesia kala itu, Mgr Georges-Marie-Joseph-Hubert-Ghislain de Jonghe d’Ardoye MEP (1887-1961), yang didampingi oleh Vikaris Apostolik Semarang (kini: Keuskupan Agung Semarang) Mgr Albertus Soegijapranata SJ (1896-1963), yang bergelar Uskup Tituler Danaba; dan Vikaris Apostolik Palembang (kini: Keuskupan Agung Palembang) Mgr Henri Martin Mekkelholt SCJ (1896-1969), yang bergelar Uskup Tituler Athyra.

Reksa penggembalaan Mgr van der Westen masih terus berlanjut hingga momen berdirinya Hierarki Gereja Katolik di Indonesia sebagai hierarki mandiri, pada 3 Januari 1961. Saat itu, Vikariat Apostolik Pangkalpinang dikukuhkan menjadi Keuskupan Pangkalpinang, bersama dengan sebagian besar Vikariat Apostolik dan Prefektur Apostolik di seluruh Indonesia, kecuali wilayah Papua. Paus Yohanes XXIII (1881-1963) mempromulgasikan Konstitusi Apostolik Quod Christus Adorandus sebagai tanda peresmian hierarki mandiri Gereja Katolik Indonesia. Bapa Suci juga mengukuhkan Mgr van der Westen sebagai Uskup pertama Dioses Pangkalpinang. (Lanjutan: Suksesi Tak Selalu Mulus)

R.B.E. Agung Nugroho

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini