LEBARAN ROMO BUDI PURNOMO

150
Wagub Jateng, Heru Sudjatmiko; Ketum Pengelola MAJT, Noor Achmad; Mgr Robertus Rubiyatmoko dan Romo Aloys Budi Purnomo dalam silaturahmi Idul Fitri 1438 H di MAJT-Dok Romo Budi

HIDUPKATOLIK.COM-ROMO  Aloysius Budi Purnomo merayakan sukacita menyambut Hari Lebaran dengan cara yang unik. Romo Budi  merayakan Idul Fitri 1438 dengan mengunjungi sejumlah komunitas Muslim di Semarang dan sekitarnya pada Minggu, 25/07. Bersama Uskup Agung Semarang Mgr Robertus Rubiyatmoko mereka bersilahturahmi ke Takmir Masjid Jawa Tengah (MAJT).

Pada kesempatan itu, rombongan diterima oleh Wakil Gubermur Jawa Tengah Heru Sudjatmoko, Ketua Takmir MAJT Dr H Noor Achmad MA dan sejumlah pengurus MAJT lainnya. Selanjutnya, rombongan mengunjungi Walikota Semarang, Kapolda Jawa Tengah, Pondok Pesantren Al-Islah Tembalamg Semarang pimpinan KH Budi Harjono, Komunitas Qoryah Tayyibah Salatiga dan bersilaturahmi dengan keluarga besar Mustasyar PBNU KH Mahfudz Ridwan di Pondok Pesantren Edi Mancoro di dusun Gedangan, Tuntang, Kabupaten Semarang.

Di tempat yang terakhir ini, rombongan juga menyempatkan berziarah ke makam Kiai Mahfudz, yang dijuluki Gus Dur-nya Jawa Tengah tersebut. Setelah mendampingi Uskup Agung Semarang, Romo Budi langsung mengunjungi sahabat-sahabatnya yang muslim seperti keluarga pelukis Basuki di Kauman Tengah, Ungaran.

Menurut Romo Budi, Basuki selama ini dikenal oleh umat Katolik sebagai pelukis wajah Yesus yang hafal tanpa harus melihat gambar contoh. Maka tak salah Romo Budi berkesempatan bersilahturahmi dengannya. Selain itu, Romo Budi juga bersilahturahmi dengan Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Semarang, Sarwoto Ndower dan sungkem ke ibunda mertua seniman Gedong Songo Sutikno, di Kelurahan Bergas. Ibunda Sutikno, Simbah Aliyah adalah seorang muslim, sedang Sutikno sendiri adalah seorang Katolik.

Kunjungan berikut dari Kepala Campus Ministry Unika Soegijapranata Semarang ini ke kampung halamannya di Desa Belikrejo, Gamboranom, Baturetno, Wonogiri. Di sana ia merayakan Hari Kemenangan ini bersama keluarga besarnya.”Masyarakat desa ini mengajarkan kepada saya hidup rukun dan damai sejak masa kanak-kanak hingga saat ini. Di sinilah saya mengenal tradisi silaturahmi di Hari Raya Idul Fitri dan kegembiraan Idul Fitri yang tanpa diskriminasi,” kata Romo Budi yang juga Wakil Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jawa Tengah ini.

Yusti H. Wuarmanuk

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini