Katolik Merangkul Islam

105
Biarawati ikut membantu para pengungsi dari Marawi.
[CBCPNews]

HIDUPKATOLIK.com - HAMPIR sebulan kerusuhan di Marawi, Filipina. Militer negara itu melansir, hampir 300 orang tewas, termasuk 58 tentara dan 26 sipil. Para pemimpin Muslim dan tokoh-tokoh Katolik awam telah menyerukan agar Presiden Filipina menggelar dialog dengan kelompok teroris. Seruan ini menyambung apa yang dikatakan Kardinal Orlando Quevedo yang meski mendukung status darurat militer, meminta pemerintah agar memprioritaskan jalan damai dan dialog di atas aksi militer.

Hamidullah Atar, Sultan Marawi, dalam sebuah surat tertanggal 15 Juni yang ditujukan kepada Presiden Rodrigo Duterte mengatakan bahwa krisis tersebut dapat dicegah jika Presiden mendengarkan pemimpin tradisional dan agama sebelum mengumumkan perang melawan kelompok teroris tersebut. “Kami bisa mempengaruhi orang-orang radikal ini, namun suara kami tidak pernah diakui pemerintah,” katanya penuh sesal seperti dilansir Radio Vatikan, 15/6.

Di tengah situasi yang memanas, relawan Muslim dan Kristen meluncurkan misi kemanusiaan untuk membantu masyarakat yang terkena dampak konflik. “Kami akan mengunjungi korban evakuasi paksa, memberikan paket bantuan, dan melakukan intervensi psikososial,” kata Aida Ibrahim, juru bicara Kalinaw Mindanao, sebuah persekutuan kelompok berbasis agama dan hak asasi manusia.

Caritas Filipina juga telah meminta masyarakat untuk terus mendukung pengungsi tersebut. “Mari kita semua bekerja sama dan menaruh pikiran, emosi, dan bantuan kita bersama untuk orang-orang yang membutuhkan,” kata Mgr Rolando Tria Tirona, Ketua Caritas Filipina.

Edward Wirawan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini