HUT Imamat Mgr Datus Dirayakan di Fakfak

230
Mgr Datus Hilarion Lega menyampaikan khotbah dalam Misa HUT ke-33 Sakramen Imamatnya di Gereja Santo Yosef Fakfak, Kamis, 15/6. [Yudi/Dok. KOMSOS Paroki St Yosef Fakfak]

HIDUPKATOLIK.com – Pada Kamis sore, 15/6, Gereja Santo Yosef Fakfak dibanjiri ribuan umat. Mereka datang dari seluruh penjuru di kawasan Tim Pastoral Wilayah (TPW) Fakfak. Tidak tanpa alasan mereka berbondong-bondong dari tempat yang relatif jauh. Mereka sengaja ingin ikut merasakan sukacita bersama Uskup Manokwari-Sorong (KMS), Mgr Datus Hilarion Lega. Mereka ingin memberikan yang terbaik bagi Gembala Utama mereka yang sedang merayakan HUT ke-33 Sakramen Imamatnya, yang jatuh pada 15 Juni.

Selain umat, para imam dan biarawan-biarawati pun ikut dalam perayaan iman akbar bagi Gereja di Keuskupan Manokwari-Sorong ini. Karena acara ini spesial, mulai prosesi petugas liturgi pada awal Perayaan Ekaristi sudah didesain secara meriah. Tarian dari etnis Bajawa menjadi pembuka perayaan syukur tersebut.

Bahkan, Perayaan Ekaristi ini dihelat secara kreatif. Setiap umat mengenakan pakaian khas sesuai dengan etnis dan budaya mereka masing-masing. Pelayan liturgi pun melibatkan aneka perwakilan etnis yang ada di Fakfak. Misal, lektor diampu oleh perwakilan etnis Tionghoa; dan nyanyian mazmur dibawakan oleh perwakilan etnis Maybrat. Tiga kelompok paduan suara (PS)–yakni PS Santa Sesilia, PS Santa Maria Merapi, dan PS Gregorian Choir–ikut terlibat memeriahkan Misa sore itu. Melalui persiapan dan latihan rutin, mereka mampu mendendangkan lagu-lagu pujian selama Misa secara ciamik. Sementara itu, pada bagian persembahan, etnis Fakfak didaulat untuk mengiringi prosesi persembahan dengan Tari Tirtir (Tifa Besar).

Dalam homili, Mgr Datus mengucapkan terima kasih kepada seluruh umat yang telah memberikan yang terbaik bagi upacara syukur itu. “Untuk semuanya, TPW Fakfak, Bapak-bapak dan Ibu-ibu Panitia, Petugas Kor, Anak-anak yang terkasih, Penari, seluruh umat Fakfak, atas makanan dan minuman, dan atas semuanya, saya sungguh mengucapkan terima kasih. Saya tegaskan sekali lagi, segala upaya ini menjadi kenang-kenangan syukur imamat, bukan hanya saya, melainkan menjadi suatu peristiwa penghayatan iman kita bersama. Inilah ungkapan iman kita sebagai satu Gereja yang berisi paroki-paroki dalam satu wilayah. Mudah-mudahan kita menghayati pesan kemuliaan Tuhan, yang menjadikan imamat begitu luhur di dalam Gereja dan di tangan imam-imam Gereja Katolik,” kata Mgr Datus di akhir khotbahnya.

R.B.E. Agung Nugroho

Laporan: Marthina Fifin da Lopez (Papua Barat)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini