DOA EKUMENE di Tengah Marak Aksi Intoleransi serta Ancaman terhadap Ideologi Negara

346
Mgr Harun (keempat dari kiri) bersama para pimpinan Gereja.
[HIDUP/Marchella A. Vieba]

HIDUPKATOLIK.com - SAAT kondisi bangsa marak diterpa aksi intoleransi serta ancaman terhadap ideologi negara, Komisi Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan Konferensi Waligereja Indonesia (HAAK KWI) dan Komisi HAAK Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) mengadakan doa ekumene “Untuk Kedamaian dan Kesatuan Indonesia” di Gereja St Yakobus Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat, 2/6. Hadir dalam acara itu, Ketua KWI Mgr Ignatius Suharyo, Ketua Komisi HAAK KWI Mgr Yohanes Harun Yuwono, Ketua Majelis Pekerja Harian Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (MPH-PGI) Pendeta Henriette Hutabarata Lebang, para pimpinan Gereja, serta umat.

Mgr Harun mengatakan, doa untuk kesatuan dan kedamaian Gereja dan bangsa merupakan kebutuhan dan kewajiban yang mutlak untuk dilaksanakan terus-menerus. “Tuhan tidak akan pernah mengabaikan dan tetap memperhatikan serta mendoakan para pengikut-Nya yang percaya kepada-Nya,” ungkap Uskup Tanjung Karang ini.

Ketua Komisi HAAK KAJ sekaligus Ketua Panitia, Romo Antonius Suyadi mengatakan, doa ekumene ini sebagai sikap iman yang mendorong Gereja-gereja untuk berjalan bersama dan ke arah yang serupa.

Marchella A. Vieba

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini