Krisma Paroki Expatriate

695
Romo Moko mengurapkan minyak Krisma di dahi seorang remaja.
[HIDUP/Christophorus Marimin]

HIDUPKATOLIK.com - SEKITAR 80 remaja mengenakan selembar kain berkelir merah, seperti stola imam. Mereka duduk di bangku bagian depan Gereja St Theresia Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 20/5. Putra-putri Paroki Internasional Petrus Kanisius (Paroki Expatriate) itu bakal menerima Sakramen Krisma dari Kepala Paroki Romo Benedictus Bambang Triatmoko SJ dan Rekan Paroki Romo Thomas Hidya Tjaya SJ.

Dalam agenda Keuskupan Agung Jakarta, Sakramen Krisma semula akan diterimakan oleh Uskup Agung Jakarta, Mgr Ignatius Suharyo. Namun, Mgr Suharyo berhalangan karena harus mengikuti rangkaian upacara tahbisan Uskup Agung Semarang, Mgr Robertus Rubiyatmoko, karena ia menjadi Uskup Pentahbis Utama. “Karena acara tahbisan itu, Bapa Uskup mendelegasikan penerimaan Sakramen Krisma ini,” ujar Romo Moko.

Para calon mengikuti pembekalan selama setahun, sebelum menerima Krisma. Mereka diajarkan dan dibiasakan untuk hidup berkomunitas. Dengan berkomunitas, kata Romo Moko, mereka lebih menyatu dalam iman. “Dalam community service, mereka mengalami sendiri secara langsung, maka mereka diharuskan berkunjung ke panti asuhan, berbagi kepada mereka yang kurang mampu.”

Konsekuensi Krisma, imbuh Romo Moko, mereka harus bisa mempertanggungjawabkan dan menyebarkan iman, serta berani menjadi saksi Kristus di dunia. “Semoga mereka menjadi bibit-bibit baru, yang mampu membangun sebuah komunitas iman di tengah perkotaan,” harap Romo Moko.

Christophorus Marimin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini