VPI Desak Mentri Copot Ketua Kwartir

80
Peserta Diskusi Kebangsaan dan Rapat Pleno-Dok. Pribadi

HIDUPKATOLIK.COM-DESAKAN pencopotan Adhyaksa Dault dari jabatannya selaku Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka terlontar dalam Rapat Kerja Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat dengan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, di Jakarta, Senin, 29/5. Hal ini juga dilansir dari harian Kompas, Selasa, 20 Mei dimana ada desakan oleh anggota Komisi X DPR dan Fraksi Perjuangan, Esti Wijayati.

“Dengan melihat berita, menyaksikan videonya, dengan tegas mengusulkan kepada Menteri Pemuda dan Olahraga untuk mengganti Ketua Kwartir Nasional. Usulan itu tidak perlu dikaji lagi karena sudah jelas pernyataan beliau di media massa. Ketua Kwartir Nasional Pramuka seharusnya menjaga NKRI, Pancasila, Bhineka Tunggal Ika dan UUD 1945, (tetapi) kita melihat beliau berpihak atau setuju dengan prinsip yang berbeda dari NKRI,” tegas Esti yang merupakan salah satu Dewan Pakar Vox Point Indonesia itu.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Direktur Litbang Vox Point Indonesia, Fritz Fios, mengatakan pemimpin yang memegang jabatan strategis harus bebas dari ideologi virus negatif yang tidak sesuai dengan empat pilar bangsa.

“Karena kalau pemimpin pramuka terkontaminasi dengan virus ini maka akan berpeluang merongrong kesehatan tubuh bangsa ini,” kata Fritz, di Jakarta, Selasa (30/5/2017).

Dosen Character Building Binus University itu menganalogikan bangsa ini dengan tubuh. Tubuh bangsa ini, kata dia, sedang sakit akibat terinfeksi virus ideologi asing yang membahayakan. Dan, ia mengusulkan agar semua pihak yang peduli pada kesehatan dan keselamatan bangsa ini harus berpikir dan bertindak untuk kebaikan bersama.

“Maka, saya mendukung pernyataan anggota DPR dari Partai PDI-Perjuangan, Esti Wijayati yang mendesak agar Adhyaksa Dault dicopot dari jabatan sebagai Pembina Pramuka,” tegas Fritz.

Karena Pramuka, lanjutnya, adalah ajang untuk transmisi nilai kepada generasi muda bangsa. Jangan sampai anak muda kita disesatkan oleh pemimpin yang terinfeksi virus yang melawan nilai-nilai kebangsaan.

“Pencopotan Adhyaksa Dault juga saya angggap etis dalam konteks kebaikan bersama (bonum commune) kita dalam rumah bersama bangsa Indonesia ini,” jelasnya.

Sementara Wakil Ketua Umum V Vox Point Indonesia, Susan Binsasi Sarumaha, mendukung langkah Esti Wijayati. Menurut Susan, pernyataan Esti Wijayati perlu mendapat perhatian serius oleh semua pihak.

Sebagai pemimpin Kwartir Pramuka, kata Susan, Adhyaksa Dault membimbing generasi muda Indonesia untuk menjadi tunas muda harapan bangsa dan negara.

Lebih lanjut, Susan, yang juga merupakan Ketua DWP Bimbingan Masyarakat Katolik RI itu mengatakan pernyataan Adhyaksa Dault sangat bertentangan dengan Pancasila dan bisa menyesatkan generasi muda. Semestinya, kata dia, sebagai mantan dan atau pejabat negara, harus bijak dalam memberikan pernyataan menyangkut keutuhan berbangsa dan bernegara.

“Pernyataan Adhyaksa Dault yang begitu heboh sangat bertentangan dengan Pancasila sebagai Dasar dan Ideologi negara. Bisa menyesatkan generasi muda. Ide-ide Adhyaksa bisa ditrsnsfer ke generasi muda dan akhirnya mereka pun bisa terkontaminasi oleh ideologi negatif yang bertentangan dengan Pancasila,” tegas Kabag Humas dan Informasi Dharma Wanita Persatuan (DWP) pusat ini.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Vox Point Indonesia, Yohanes Handojo Budhisedjati, juga mendukung pernyataan Esti Wijayati.

Kepada pemerintah, Handojo, meminta pemerintah untuk berani bertindak tegas terhadap siapa pun yang tidak sesuai dengan falsafah bangsa kita yakni orang-orang yang tidak Pancasilais.

Laporan: Ervan Tou (Mata Katolik.com)

Editor: Yusti H. Wuarmanuk

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini