Renungan Rabu, 10 Mei 2017 : Kisah Rasul

328
[id-id.facebook.com]

HIDUPKATOLIK.com - Pekan Paskah IV; Kis 12: 24-13,5a; Mzm 67: 2-8; Yoh 12: 44-50

PADA Perjanjian Baru, Kisah Para Rasul seringkali disebut Injil juga tentang Roh Kudus. Mengapa demikian? Karena dalam buku jilid kedua karya penginjil Lukas ini, meskipun judulnya adalah kisah “para rasul”, tetapi sebenarnya yang main peranan penting adalah Roh Kudus. Tentu saja, seperti kita lihat, Roh Kudus berperan melalui para rasul.

Dalam bacaan yang kita dengar hari ini, dua kali dikatakan bahwa Roh Kudus beraksi: “berkatalah Roh Kudus” (ay. 2) dan “… disuruh Roh Kudus” (ay. 4). Kita tak tahu bagaimana persisnya Roh Kudus berkata dan memerintahkan para rasul. Sama tidak tahunya bagaimana para rasul bisa menangkap kata-kata dan perintah Roh Kudus ini. Yang jelas, yang mau dikatakan dengan hal ini adalah bagaimana Roh Kudus mengatur perjalanan hidup Gereja setelah kebangkitan Kristus.

Lalu? Karya Roh Kudus memang tak akan selalu dengan mudah bisa kelihatan. Bahkan, kita perlu selalu mengadakan pembedaan roh atau discernment agar tidak tersesat. Tetapi kita boleh yakin, bahwa kalau Roh Kudus yang membimbing Gereja-Nya, maka meskipun dilanda banyak badai dan topan, biduk Gereja ini tidak akan pernah terhalang atau bahkan karam, untuk sampai ke tujuan.

Romo V. Indra Sanjaya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini