SEHARI, jelang pentahbisannya sebagai Uskup Sintang, Mgr Samuel Oton Sidin OFM Cap, mengikuti ibadat sore pemberkatan beberapa perlengkapan seorang uskup. Upacara dipimpin oleh Mgr Ignatius Suharyo, Ketua Presidium Konferensi Waligereja Indonesia dan disaksikan oleh Mgr Antonio Guido Filipazzi, nuncio Apostolik Vatikan. Para uskup dari seluruh Indonesia, para imam, biarawan-biarawati dan segenap rohaniwan-rohaniwati Keuskupan Sintang menghadiri ibadat yang berlangsung di Gereja Paroki St Maria Ratu Semesta Alam, Sintang, Selasa, 22/3.
Malam sudah menghiasi cakrawala ketika upacara selesai. Para uskup bergeser ke halaman sayap kanan Gereja untuk menikmati jamuan malam. Umat ikut larut dalam kegembiraan itu. Mereka bercengkrama dengan para uskup dan meminta foto bersama dengan para uskup.
Acara jamuan makan ini berubah menjadi pesta menyanyi, ketika Mgr Agustinus Agus, Uskup Agung Pontianak, naik panggung dan menyanyikan lagu berjudul Jubata. “Lagu ini merupakan doa syukur kepada Tuhan. Biasa dinyanyikan dalam upacara syukuran semacam ini,†jelas Mgr Agus saat disapa ketika turun pangggung.
Mgr Agus turun, Mgr Hilarion Datus Lega, Uskup Manokwari Sorong naik panggung. Ia membawakan sebuah lagu lawas karya Is Haryanto berjudul Tanpamu. Beberapa umat nampak komat kamit bibir ikut menyanyi lagu itu. “Tanpamu apa artinya // Tanpamu terasa hampa // hidup kan musnah // Selamanya,” demikian penggalan lagu lawas itu.
Mgr Datus tak hanya membawakan satu lagu. Ia lantas meminta Mgr Joseph Theodorus Suwatan MSC, Uskup Manado dan Mgr Petrus Canisius Mandagi MSC, Uskup Amboina untuk naik panggung. Ketiganya membawakan lagu Balada Palaut. “Saya diminta naik oleh Uskup Datus, saya hanya ikut saja,†kata Mgr Suwatan sembari tertawa kecil.
Ketika ketiga uskup ini turun panggung, acara kembali diisi oleh pengisi acara yang telah ditetapkan. Tak lama berselang, Mgr Silvester San, Uskup Bali naik panggung. Ia membawakan lagu Tunjukan Kuasa-MU. “Terpilihnya uskup baru ini merupakan tanda besarnya kuasa Tuhan,†jelas Mgr San.
Banyak umat terkesima melihat para uskup ini menyanyi. Kristina Hartanto misalnya. Kristina datang bersama suaminya, Ferry Hartanto dari Singapura untuk mengikuti tahbisan ini. “Keren, dan itu bagus agar umat merasa dekat dengan para uskupnya,†ungkap Kristina.
Acara semakin meriah, ketika Romo Siprianus Hormat, Sekretaris Eksekutif Konferensi Waligereja Indonesia naik panggung. Ia membawa dua lagu asal Flores: Ana Sai, lagu Ende dan Kelimutu, lagu Maumere. Sontak beberapa umat merapat ke kaki panggung dan menari mengikuti irama lagu. “Sengaja memilih kedua lagu ini agar bisa menari bersama,†pungkas Romo Sipri.
Edward Wirawan (Sintang)