HIDUPKATOLIK.com – SEBELUMNYA berkaitan dengan Imlek dulu orang Katolik ragu untuk merayakannya. Namun, perayaan Imlek adalah perayaan budaya, karena itu Imlek bisa dirayakan dalam setiap agama, demikian disampaikan Romo Thomas Hidya Tjaya SJ saat memimpin Misa Tahun Baru Imlek di Gereja St Maria de Fatima, Toasebio, Jakarta Barat, 28/01.
Dalam Misa ini Romo Thomas menjelaskan bahwa Misa Imlek menjadi kesempatan untuk menghargai budaya Tionghoa. “Selain menghargai budaya kita budaya Tionghoa, kita juga ingin membagikannya kepada orang lain. Itu artinya hidup sebagai orang Indonesia di bumi Nusantara, jangan pernah kita tertutup pada diri sendiri dalam kelompok kita,†katanya.
Romo Thomas menegaskan bahwa setiap orang akans emakin berkembang kalau mengalami aneka bentuk budaya. Dengan ini setiap orang terbantu untuk menghargai budaya sendiri. “Orang yang memiliki budaya yang baik pasti juga akan menghargai budaya yang lain. Orang yang menghargai diri sendiri pasti juga akan menghgargai orang lain.â€
Kedewasaan sebagai seorang pribari akan teruji dalam cara seseorang menghargai orang lain. “Orang yang kurang dewasa akan menutup diri dan menghina orang lain. Ini berlaku baik dalam diri pribadi kita maupun orang lain.â€
Dalam Misa ini Romo Thomas didampingi Romo Kepala Paroki Toasebio, Romo Fernando Abbis SX dan beberapa Romo lain. Di akhir Misa umat satu-persatu maju ke depan altar untuk memberi selamat tahun baru imlek kepada para imam.
Antonius E. Sugiyanto