Renungan Rabu, 18 Januari 2017 : Membuka Kedok

88
[1.bp.blogspot.com]

HIDUPKATOLIK.com - Pekan Biasa II; Ibr 7:1-3, 15-17; Mzm 110; Mrk 3:1-6

TERANG Kerajaan Allah yang diwartakan Yesus menyebabkan sisi gelap atau bayangan hitam para musuh-Nya makin tampil ke permukaan. Mereka membenci Yesus bahkan bersekongkol untuk membunuh-Nya (3:6) bukan karena menemukan kesalahan, tapi karena gagal memahami dan menerima kelemahan diri. Mereka menyembunyikan kerapuhan diri di balik topeng-topeng agama.

Yesus tak pernah kompromi terhadap kejahatan, tapi amat mencintai penjahat. Ia menyembuhkan orang sakit dengan mengajukan pertanyaan yang menantang para musuh-Nya, “Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membunuh orang?” (3:4). Mereka terdiam, bukan karena mengerti atau merasa malu, tapi karena ditekan luapan benci dan rasa marah pada Yesus.

Sejak zaman Yesus sudah banyak orang masuk ke dalam rumah ibadat dengan membawa amarah, rasa benci, dan nafsu jahat ingin membunuh sesama. Bahkan mereka melakukannya atas nama agama, seraya merasa diri paling benar dan berkuasa mengadili orang lain. Mereka berkubang dalam kedegilan, terpenjara sikap egosentris, dan buta akan transformasi menuju hidup sejati. Kedok apa yang kukenakan di balik ibadat dan penampilan suciku?

Monica Maria Meifung

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini