Konser Pukat 2016: Pemberian Terbesar Natal

238
Isyana Sarasvati dan Michelle Siswanto dalam Konser Natal Pukat 2016 (HIDUP/Antonius E Sugiyanto)

Before I lay me down to rest

I ask the Lord one small request

I know I have all I could need

But this prayer is not for me

HIDUPKATOLIK.com – PENGGALAN lirik “To Believe” karya Mattew Evancho itu keluar bersama suara emas Isyana Sarasvati. Lirik itu seakan mengisyaratkan bahwa cinta selalu tidak untuk diri sendiri. Setiap prabadi yang telah dirasuki cinta, dalam dirinya akan bergerak untuk melakukan sesuatu bagi sesamanya.

Dalam persembahan ini Isyana seperti menampakkan jatidirinya sebagai lulusan Bachelor of Music dari Royal Collage of Music London. Dara manis yang di belantika musik  Indonesia lebih dikenal lewat tembangnya “Mimpi” dan juga “Tetap Dalam Jiwa” ini ternyata memiliki rekam jejak yang gemilang dalam pementasan opera dan pergelaran musik klasik.

Cinta yang keluar inilah yang menjadi semangat dalam Konser Natal Profesional dan Usahawan Katolik (Pukat) Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) di Ciputra Artpreneur, Jakarta, 4/12. Dalam produksi ke-22 ini, Pukat menampilkan Avip Priatna yang datang bersama Jakarta Concert Orchestra. Dua kelompok paduan suara Batavia Madrigal Singers dan The Resonanz Children’s Choir ikut serta menambah kehangatan Natal malam itu.

The Resonanz Children’s yang belakang sedang naik daun setelah menjadi juara dalam kejuaraan paduan suara di Vinezia, Italia, semakin menegaskan cinta itu. Dengan keceriaan sekelompok anak mereka membawakan “Frosty the Snow man,” sebuah persembahan yang menegaskan kehangatan Natal.

Meski tidak semua komposisi yang ditampilkan adalah “lagu-lagu Natal”, namun Avip berhasil menginspirasi penonton untuk merasakan kebahagiaan Natal. Inilah pemberian yang mungkin dimaksud dari tema konser yang terinspirasi dari cinta juga nilai keberagaman dan persatuan dalam “The Greatest Gift of Christmas” malam itu.

Nilai keberagaman dan persatuan yang diangkat juga terungkap dalam lagu One God yang dinyanyikan pada sesi terakhir. Lagu berjudul One God ini mengisahkan bahwa Tuhan itu sebenarnya hanya satu, namun dinamai berbeda oleh masing-masing penganutnya. Ketika lagu ini dinyanyikan tampak beberapa penonton menitikkan air mata.

Konser malam itu boleh saja berakhir dan menjadi bekal yang pas untuk menyambut kedatangan Sang Juru Selamat. Ketua panitia konser, Paul Budiman Soerjadi mengungkapkan, lagu-lagu yang ditampilkan dalam konser adalah usaha untuk menunjukkan bahwa Natal memang tidak bisa dilepaskan dari cinta yang menjadi persembahan terbesar malam itu.

Selain itu konser itu juga menampilkan The Resonanz Children Choir. Ada juga Maruli Tampubolon, Farman Purnama, Elisabeth Dwi Purna, BMS Trio, pemain biola Michelle Siswanto serta duet pemain trumpet, Kharisma Misbachhullah dan Odiek Indra.

Antonius E Sugiyanto

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini