Romo Dami Meninggal, Vikjen KAJ:Kematian, Domain Allah

480
Romo Damianus Lolo CSsR bersama sejumlah Panitia Pembangunan Gereja, di lokasi pembangunan gereja baru St Leo Agung, Jatiwaringin.
(Foto: HIDUP/A. Aditya Mahendra)

HIDUPKATOLIK.com – KEMATIAAN merupakan domain Allah. Lewat kematian, umat diajak untuk menghayati dengan sungguh-sungguh Syahadat Iman dan doa Bapak Kami, “…Jadilah Kehendak-Mu…”. Demikian pesan Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Jakarta, Romo Samuel Pangestu, dalam khotbahnya pada Misa Requiem Romo Damianus Lolo CSsR, Sabtu, 3/12. “Kita harus yakin peristiwa ini adalah kebijaksanaan Allah yang terbaik untuk Romo Dami,” ungkap Romo Samuel.

Romo Damianus Lolo CSsR dan Panitia Pembangunan Gereja melihat rancang baru gereja baru St Leo Agung. (Foto: HIDUP/A. Aditya Mahendra)
Romo Damianus Lolo CSsR dan Panitia Pembangunan Gereja melihat rancang baru gereja baru St Leo Agung. (Foto: HIDUP/A. Aditya Mahendra)

Kabar Romo Dami meninggal pada Sabtu siang sekitar pukul 12.00 WIB, begitu mendadak. Beberapa umat yang sempat bertemu dan ikut merayakan Misa bersama imam kelahiran Bondo Lenga, Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur, 7 Maret 1967, mengatakan, Kepala Paroki St Leo Agung, Jatiwaringin itu dalam keadaan sehat dan tak ada keluhan apa pun.

“Romo Dami tak ada keluhan apa pun selama ini. Kemarin malam, ia masih memimpin Misa Jumat Pertama. Ia tak sakit. Bahkan saat saya Misa pagi pada Rabu dan Kamis, Romo Dami baik-baik saja. Mungkin jantung, tapi dari roman mukanya juga tak menghitam atau membiru. Mungkin Tuhan sudah berkenan memanggilnya. Kamis siang Pak Karmadi (Ketua Panitia Pembangunan Gereja, PPG, -Red) juga bertemu dan memberikan laporan soal pembangunan gereja kepada Romo. Romo Dami pun baik-baik saja,” terang Yohanes Priyo Iriantono, Tim Perizinan PPG St Leo Agung, ketika dihubungi melalui telepon, Sabtu, 3/12.

Saat ini jenasah imam yang ditahbiskan pada 15 Agustus 1996, di Gereja St Mikhael Elopada, Sumba Barat Daya, disemayamkan di Rumah Duka St Carolus, Jakarta Pusat. Hari ini pukul 19.00 WIB akan digelar Misa Pelepasan. Selanjutnya Romo Dami akan terbang dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang menuju pemakaman para anggota Tarekat Redemptoris di Sumba.

Sejak tadi pagi, umat Paroki Jatiwaringin berdoa rosario bergilir untuk sang gembala mereka.

Yanuari Marwanto

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini