HIDUPKATOLIK.com – KABAR duka datang dari Beirut, Lebanon, Sabtu, 26 November 2016. Mantan Superior Jenderal Jesuit, Pater Peter Hans Kolvenbach mangkat. Kabar ini segera tersiar ke seluruh penjuru dunia. Para pengikut Santo Ignatius dari Loyola pun berkabung dan melantunkan doa untuk mengiringi kepergian mantan pimpinan tertinggi mereka.
Pater Kolvenbach lahir di Druten, dekat Nijmegen, Belanda, 30 November 1928. Masa kecil ia habiskan di kampung halaman dalam kondisi Belanda saat itu dalam cengkeraman Jerman. Ayahnya berdarah Belanda, tetapi memiliki gaya hidup yang mirip orang Jerman. Sementara ibunya merupakan keturunan Italia.
Pendidikan menengah ia tempuh di Kolese Kanisius, Nijmengen. Kolvenbach mulai tertarik dengan bidang studi bahasa-bahasa modern. Pada 7 September 1948, ia memutuskan untuk masuk Novisiat Serikat Yesus di Mariëndaal, Belanda. Usai novisiat dan menempuh program yuniorat, ia diutus untuk belajar filsafat di Institut Berchmans, Nijmegen. Setelah itu, ia dikirim sebagai frater skolastik muda ke Lebanon pada Oktober 1958.
Di Lebanon, Frater Kolvenbach justru menyelesaikan Doktor Teologi di Université de Saint-Joseph di Beirut. Bertepatan pada Pesta Santo Petrus dan Paulus, 29 Juni 1961, ia ditahbiskan menjadi imam Serikat Yesus di Beirut. Misa tahbisannya dihelat dengan ritus Armenia Katolik, sebuah Gereja ritus Timur yang bersekutu penuh dengan Gereja Roma.
Setelah menerima tahbisan imam, Pater Kolvenbach menghabiskan banyak waktunya di bidang akademik, terutama dalam ranah linguistik. Ia menekuni jalur intelektual. Pada periode 1964-1976, ia mengajar linguistik umum dan linguistik oriental di beberapa tempat, seperti Den Haag, Belanda; Paris, Perancis; dan Beirut, Lebanon. Seiring berjalannya waktu, Pater Kolvenbach dianugerahi gelar Profesor bidang Linguistik Umum dan Linguistik Armenia oleh Saint-Joseph di Beirut. Selama mengajar, ia sempat didaulat menjadi Provinsial Jesuit untuk Provinsi Timur Dekat. Daerahnya meliputi Lebanon, Mesir, dan Suriah. Dengan kesahajaan, ia mampu memainkan peran sebagai pembawa damai dan berhubungan baik dengan belasan tradisi agama dan keyakinan yang ada di wilayah yurisdiksinya.
Tahun 1981, Pater Kolvenbach diangkat Bapa Suci untuk menduduki posisi rektor di Institut Kepausan untuk Studi Gereja Timur (Pontificium Institutum Orientalium Studiorum) di Roma, Italia. Perpindahannya ke Roma seolah membawa signal. Saat itu, Pater Pedro Arrupe SJ memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai Superior Jenderal Jesuit, karena mempertimbangkan faktor kesehatan yang sudah tak lagi mengizinkan menjalankan roda gubernasi Serikat Yesus. Keputusan itu pun akhirnya diterima Bapa Suci Yohanes Paulus II.
Akhirnya pada 13 September 1983, Pater Kolvenbach terpilih sebagai Superior Jenderal ke-29 Serikat Yesus. Ia memimpin Serikat Yesus selama 25 tahun dan mengundurkan diri pada 2 Februari 2006. Pasca mengundurkan diri, ia memilih kembali ke misinya di Beirut dan menghabiskan sisa hidupnya di tanah misi hingga tutup usia.
R.B.E. Agung Nugroho