Akibat Demo, Pembangunan Gereja St Clara Terhenti

106
Suasana jalan depan pintu proyek gereja St Clara sebelum demo berlangsung. (HIDUP/A. Nendro Saputro)

 

HIDUPKATOLIK.com – GEREJA St Clara, Bekasi Utara kembali di demo massa yang menamakan diri Majlis Silaturrahim Umat Islam Bekasi (MSUIB), Jumat, 25/11. Sekitar pukul 13.30 WIB para peserta demo mulai berdatangan secara bergelombang menuju lokasi proyek pembangunan Gereja St Clara di Jl. Kaliabang Raya, Bekasi Utara, Jawa Barat.

Redaksi HIDUPKATOLIK.com yang hadir di lokasi pembangunan gereja St Clara Bekasi pada pukul 12.30 WIB, sempat menengok ke dalam lokasi pembangunan. Di lokasi itu tidak terlihat tukang-tukang sedang bekerja, karena memang pembangunannya sedang dihentikan akibat demo dari MSUIB. Yang tampak, adalah beberapa petugas kepolisian dan keamanan yang sedang bersiap menjaga aksi demo supaya dapat berjalan tertib dan aman.

Beberapa personil kepolisian hadir di lahan proyek gereja St Clara. (HIDUP/A. Nendro Saputro)
Beberapa personil kepolisian hadir di lahan proyek gereja St Clara. (HIDUP/A. Nendro Saputro)

Menurut Ketua RT 03 yang disapa Pak Nari, para tukang memang diminta berhenti bekerja oleh kontraktor karena sedang ada demo. “Bahkan sehari sebelum kegiatan demo ini, beberapa alat berat ditarik oleh kontraktor,” ujarnya.

Pak Nari yang hari itu hadir secara khusus untuk ikut menjaga suasana RT 03 berjalan kondusif, juga hadir guna mendukung anak-anak muda warga setempat dari RT 02 dan RT 03 yang dilibatkan Panitia Pembangunan dalam menjaga keamanan proyek pembangunan gereja St Clara.

“Dengan sikap saya ini, saya pernah didatangi dan dimintai beberapa orang yang menolak pendirian gereja untuk ikut membatalkan izin pendirian pembangunan gereja. Mereka mengatakan bahwa surat IMB-nya palsu. Padahal, dahulu masyarakat sekitar juga sudah tahu bahwa mereka ikut tanda tangan. Bahkan setiap tanda tangan selalu di foto,” ujarnya.

Panitia Pembangunan memang mengikutsertakan warga sekitar sebagai petugas keamanan dan membuka warung makan untuk para tukang. Ke depan, jika memang proyek pembangunan gereja, pastoran dan balai kesehatan tetap dilanjutkan, Pak Nari berharap warga sekitar bisa menikmati fasilitas kesehatan untuk masyarakat di balai kesehatan yang akan dibangun. “Selain itu, masyarakat diharapkan dapat dilibatkan menjadi karyawan atau petugas keamanan di kompleks St Clara yang masih masuk dalam wilayah RT 03 ini,” harapnya.

A. Nendro Saputro

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini