Renungan Sabtu, 26 November 2016 : Pertanggungjawaban

253

HIDUPKATOLIK.com - Pekan Biasa XXXIV; Why 22:1-7; Mzm 95; Luk 21:34-36

TUJUAN hidup manusia adalah kematian. Kita tidak perlu takut akan kematian sebab mati adalah satu-satunya hal yang belum pernah kita coba seumur hidup kita. Pengalaman kematian sangatlah alami sebab semua makhluk yang hidup akan mati suatu saat. Bedanya manusia dengan makhluk hidup yang lain ketika menjelang kematian adalah pertanggungjawaban atas hidupnya. Kita mempertanggungjawabkan hidup kita kepada Tuhan. Jika kita lulus, maka malaikat akan menunjukkan kepada kita sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir keluar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba (Why 22:1). Air kehidupan adalah Roh Allah yang akan memberikan kehidupan kekal bagi kita. Maka sebagai orang beriman Katolik yang percaya akan kehidupan kekal setelah kematian, kita tidak perlu takut dan kuatir akan kematian, asalkan kita bertanggung jawab atas hidup kita.

Cara untuk mendapatkan air kehidupan adalah dengan melaksanakan kehendak Allah yang tertuang dalam Kitab Suci. “Sesungguhnya Aku datang segera. Berbahagialah orang yang menuruti perkataan-perkataan nubuat kitab ini!” (Why 22:7). Kita tidak perlu resah atau panik dengan berbagai isu tentang akhir zaman. Yang lebih penting adalah bagaimana kita menata dan mendandani hidup kita supaya kelak siap mempertanggungjawabkan di hadapan Tuhan saat Ia datang. Yesus mengajak setiap orang sepanjang sejarah Gereja untuk menyadari kedatangan-Nya; untuk senantiasa berjaga-jaga dan berdoa selagi dunia “tertidur”. Dengan demikian, kita akan sanggup bertahan untuk menghindari berbagai pencobaan (2Tes 2:9; 1Tes 3:13) yang mendahului kedatangan Kristus.

Theresia Vita Prodeita

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini