SPIRIT YP II JELANG AYD

226
Beberapa OMK tengah menyaksikan pameran foto tematik Paus YP II di Perpustakaan USD.
[HIDUP/H. Bambang S.]

HIDUPKATOLIK.com - Menyambut Asian Youth Day (AYD) 2017, Orang Muda Katolik (OMK) Yogyakarta diajak untuk merenungkan spiritualitas Santo Yohanes Paulus II.

AYD ke-7 akan diadakan di Keuskupan  Agung Semarang, wilayah Yogyakarta, 30 Juli-6 Agustus 2017. Menyambut AYD, OMK Yogyakarta melakukan kegiatan “Animasi Gerakan Berbangsa dalam Masyarakat Multikultur” dengan belajar dari ketokohan St Yohanes Paulus (YP) II di Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta, Jumat-Minggu, 4-6/11.

Kegiatan bertajuk “Per Patriam Ad Ecclesiam” ini diprakarsai OMK Paroki St Mikael Pangkalan Adisutjipto Yogyakarta. Kegiatan ini diisi dengan pameran foto-foto tematik, replika, peninggalan, buku bacaan tentang dan karya YP II. Pameran ini dimaksudkan untuk semakin mengenalkan spiritualitas dan ketokohan YP II kepada orang muda. YP II adalah penggagas pertemuan kawula muda sedunia atau World Youth Day.

Ketua panitia Pastor Letkol (Sus) Yos Bintoro menjelaskan, kegiatan animasi juga disajikan lewat pemutaran berbagai film tentang YP II secara terus-menerus selama pameran berlangsung. Ada juga sarasehan dan bedah buku biografi YP II berjudul “Aku Anak Bumiku” karya H. Witdarmono.

Selain itu diadakan diskusi interaktif mengenai inklusifitas orang muda dalam menjawab tantangan multikultur. Dialog ini dibawakan oleh sosiolog dari Muhammadiyah Dr. Zuly Qodir dan Pastor Yustinus Sulistiadi dari Cultura di Vita. Pastor Sulistiadi, yang pernah audiensi dengan Paus YP II mengatakan, pengaruh YP II sebagai pemimpin agama Katolik dunia sangat kuat, khususnya membangun persaudaraan antargereja dan pemerintah.

YP II pernah mengunjungi masjid dan berjumpa dengan para pemuka agama Islam di Maroko, Turki. Ia juga menggelar pertemuan tokoh-tokoh agama sedunia di Assisi, Italia untuk berdoa bagi perdamaian dunia. “Hal ini dihidupi Paus YP II berkat pengalaman patriotisme pada masa kecilnya. Ia adalah anak bangsa Polandia yang menghadapi tekanan dan tantangan dari kekuasaan tirani komunis di negerinya,” ujar Romo Sulistiadi.

Pembicara lain, Kombes (Pol) Arif Nurcahyo berbicara tentang peran orang muda dalam kancah kehidupan berbangsa dan bernegara. Orang muda perlu menyikapi situasi yang terjadi di Indonesia sembari belajar meneladan YP II. Perjuangan itu bisa dalam budaya kehidupan dan persaudaraan, isu perdamaian, keadilan sosial dalam masyarakat.

Acara yang diikuti para pelajar SMA, mahasiswa serta para taruna-taruni Katolik Akademi Kepolisian dan AAU Adisutjipto. Sebagai penutup, diadakan perayaan Ekaristi di Auditorium Kampus USD. Romo Ignatius Triatmoko MSF yang memimpin Misa penutupan tersebut mengatakan, OMK dinantikan kreativitasnya, bukan untuk mencari kehebatan diri tapi untuk melayani Tuhan.

H. Bambang S. (Yogyakarta)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini