ERA BARU KATOLIK – LUTHERAN

307
Paus Fransiskus bersama Presiden LWF Uskup Munib A. Younan menandatangani deklarasi bersama.
[66.media.tumblr.com]

HIDUPKATOLIK.com - Kunjungan Paus Fransiskus ke Swedia dalam rangka memperingati 500 tahun reformasi Gereja dianggap sebagai era baru hubungan Katolik dengan Gereja Lutheran.

PAUS Fransiskus bersama Presiden Lutheran World Federation (LWF) Uskup Munib A. Younan memimpin doa dalam ibadat ekumene di Katedral Lund, Swedia, Senin, 31/10. Peristiwa ini merupakan bagian awal dari peringatan 500 tahun reformasi Gereja sekaligus 50 tahun dialog resmi antara kedua Gereja. Peringatan 500 tahun reformasi Gereja akan berlangsung tahun depan. Sekretaris Jenderal LWF Pendeta Martin Junge dan Presiden Dewan Kepausan untuk Persatuan Umat Kristiani Kardinal Kurt Koch turut hadir dalam doa ekumene ini.

Setelah doa ekumene, mereka menuju ke Malmö Arena. Sekitar 10 ribu orang memadati tempat itu. Kegiatan bertema “Dari Konflik Menuju Persatuan – Bersama dalam Harapan” ini berfokus pada komitmen dan pelayanan umat Katolik dan Lutheran di seluruh dunia.

LWF didirikan di Lund pada 1947 dalam upaya untuk menyatukan Gereja setelah Perang Dunia II. Pada 1999, Vatikan dan LWF menandatangani deklarasi bersama tentang doktrin pembenaran, keyakinan inti tentang pengampunan dosa dari Allah.

Pada Senin, 31/10, Paus Fransiskus dan Uskup Munib A. Younan juga menandatangani deklarasi bersama. “Dengan rasa syukur kita mengakui bahwa reformasi membantu memberikan sentralitas yang lebih besar untuk Kitab Suci dalam kehidupan Gereja,” kata Bapa Suci dalam deklarasi bersama. Kedua Gereja, lanjut Bapa Suci, juga harus melihat dengan cinta dan jujur apa yang terjadi pada masa lalu, mengakui kesalahan, dan memohon pengampunan. Dalam deklarasi juga disebutkan, tujuan dari upaya ekumenis adalah membarui komitmen kedua Gereja untuk dialog teologis.

Dalam kunjungan ke Swedia, Paus Fransiksus juga bertemu Raja Swedia Carl XVI Gustaf dan Ratu Silvia, serta Perdana Menteri Stefan Löfven. Awalnya Bapa Suci hanya akan berkunjung sehari, tapi akhirnya menginap dan merayakan Misa bersama umat Katolik Swedia pada Selasa pagi, 1/11, di Malmö. Umat Katolik Swedia berjumlah sekitar 113.000, tidak lebih dari satu persen jumlah populasi penduduk.

Era Baru
Mendiang Paus Yohanes Paulus II pernah mengunjungi Swedia, 27 tahun lalu. Sejak itu, belum ada lagi kunjungan Paus ke sana. Alhasil, banyak pihak menilai, kunjungan Paus Fransiskus sebagai era baru hubungan Katolik dengan Gereja Lutheran.

Sejak abad XVI, umat Katolik di Swedia dianiaya, bahkan dibunuh. Pada 1951, umat Katolik dilarang menjadi dokter, guru, dan perawat. Biara Katolik juga dilarang sampai 1970-an. Swedia, negara sekuler yang mengizinkan pernikahan sesama jenis dan menganggap praktik aborsi merupakan hak asasi manusia. Ada lebih dari 3000 imam Lutheran perempuan di sana. Antje Jackelen, perempuan pertama yang menjadi uskup agung Lutheran menilai, kunjungan Paus sangat baik untuk hubungan Lutheran dan Katolik.

Dalam konferensi pers di pesawat saat kembali ke Vatikan, Paus Fransiskus menegaskan, meski menandatangani deklarasi bersama, Gereja Katolik tidak akan menahbiskan imam perempuan. Ia merujuk pada keputusan Paus Yohanes Paulus II yang menolak gagasan imam perempuan pada 1994, seperti dilansir Catholicnews (2/11).

Edward Wirawan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini