PESERTA ALF DI SABABAY WINERY

403
Peserta ALF di kompleks Sababay Winery (HIDUP/Antonius E Sugiyanto)

HIDUPKATOLIK.com – KEHANGATAN yang dirasa dari segelas anggur, menjadi penutup perjalanan budaya peserta Asian Liturgy Forum (ALF). Sore itu di tengah perkebunan anggur di Gianyar, di sebuah pabrik pengolahan anggur Sababay Winery, peserta ALF mengakhiri perjalanann hari itu, 13/10. Peserta ALF disambut oleh Muliani Gazali, pemilik Sababay Winery yang berdiri sejak enam tahun lalu.

Muliani menceritakan bagaimana perjuangannya mendirikan pabrik anggur di Indonesia. Awalnya banyak petani anggur yang prodruknya hanya dihargai 500 rupiah per kilo. Prihatin terhadap kondisi ini, Sababay Winery membina para petani di sekitar pabrik dan membeli buah anggur hasil produksi petani dengan harga yang pantas. “Saat ini ada ratusan pemilik kebun anggur yang bekerjasama dengan kami untuk menyediakan bahan baku pembuatan anggur,” ujar Muliani.

Manajemen Sababay Winery
Manajemen Sababay Winery

Muliani yang adalah umat paroki Santa Maria Tangerang ini mengungkapkan kebahagiaanya atas kunjungan peserta ALF ke pabrik pengolahan anggurnya. “Tanpa pertolongan Tuhan kami tadak akan bisa sampai sejauh ini, semua rahmat yang kami terima karena rahmat-Nya.”

Sababay Winery dibangun di salah satu wilayah di Kabupaten Gianyar. Dalam kunjungan peserta ALF ini, hadir juga Bupati Gianyar, Agung Bharata Agus Mahayastra, ketika berkesempatan memberikan sambutan Agung mengungkapkan rasa senang atas kunjungan rombongan ALF dari berbagai negara ke Gianyar. “Kesempatan ini menjadi waktu untuk membina persaudaraan,” kata Made.

Suasana keakraban sangat terasa selama kunjungan di Sababay Winery. Di tengah obrolan yang akrab, Romo Harimanto OSC yang juga dosen liturgi dari Universitas Parahyangan Bandung ini mengungkapkan, saat ini sedang diteliti apakah mungkin juga memproduksi anggur untuk perayaan Ekaristi di Indonesia. Selama ini anggur yang dipakai dalam perayaan Ekaristi di Indonesia semuanya merupakan produk impor. Anggur memang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan umat Katolik. Dalam setiap perayaan Ekaristi, anggur menjadi elemen yang mutlak harus ada.

Asian Liturgy Forum (ALF) tahun ini digelar di Gereja Maria Bunda Segala Bangsa, Nusa Dua, Bali 10-14/10. ALF tahun ini merupakan edisi ke 20 pertemuan para penggiat liturgi di Asia. Indonesia mendapat giliran untuk menjadi tuan rumah perhelatan tahunan ini. Sebanyak 34 peserta datang dari luar Indonesia, selama lima hari peserta dari berbagai negara ini bergabung dengan sekitar lima puluh peserta dari Indonesia. Para peserta merupakan imam, suster, dan awam yang merupakan penggiat liturgi di keuskupan dan komunitas masing-masing di Asia.

Antonius E Sugiyanto

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini