Hari Minggu Misi: Jumlah Imam di Eropa Anjlok

139
Misa Krisma dipimpin Paus Fransiskus di Basilika Santo Petrus Vatikan. [www.irishtimes.com]

HIDUPKATOLIK.com – MENANDAI peringatan Hari Minggu Misi, Minggu, 23/10, yang genap berusia 90 tahun, Agenzia Fides (21/10) telah merilis data mengenai peningkatan dan penurunan jumlah imam berdasarkan persebaran benua dari data resmi Vatikan (2014). Secara global, jumlah imam dalam Gereja Katolik mengalami peningkatan sebanyak 444 imam dibandingkan dengan data tahun sebelumnya. Peningkatan tersebut menjadikan total jumlah imam tahun 2014 menjadi 415.792.

Meskipun secara global jumlah imam di seluruh dunia meningkat, tidak semua benua mengalami kenaikan. Eropa misalnya, mengalami kemerosotan signifikan dalam hal jumlah hingga mencapai angka 2.564 imam. Sementara itu, ada dua benua lain yang mengalami sedikit penurunan, yaitu Amerika kehilangan 123 imam dalam setahun dan Oceania menurun hingga 86 imam tahun 2014.

Sementara itu, panggilan masih melimpah di Asia dan Afrika. Selama tahun 2014, Asia masih mampu menghasilkan 2.128 imam baru. Peningkatan yang cukup fantastis juga dialami Afrika, yang jumlah imamnya meningkat hingga mencapai angka 1.089 dalam waktu setahun.

Data jumlah imam ini masih dapat dibagi ke dalam dua kategori, yakni imam diosesan dan imam religius. Pertama, jumlah imam diosesan mengalami kenaikan hingga 765 imam, menjadi 281.297 pada 2014. Kenaikan tertinggi terjadi di Afrika hingga mencapai 1.023; disusul Asia sebanyak 848; dan Amerika di angka 810. Sementara jumlah imam diosesan di Eropa anjlok hingga 1.914 imam dalam kurun waktu setahun. Oceania juga kehilangan dua imam.

Kedua, jumlah imam religius mencapai 134.495 pada 2014. Jumlah ini mengalami penurunan sebanyak 321, dibandingkan dengan jumlah pada tahun sebelumnya. Meskipun demikian, jumlah imam di Asia dan Afrika masih konsisten mengalami kenaikan. Kenaikan tertinggi dicapai oleh Asia, yakni 1.280 imam dan disusul Afrika yang mengalami penambahan 66 imam. Selain dua benua tersebut, jumlah imam religius mengalami kemerosotan. Jumlah imam religius di Amerika anjlok hingga mencapai angka 933. Penurunan jumlah imam religius juga dialami Eropa sebanyak 650 dan Oceania yang juga menurun hingga 84 imam.

Terlihat bahwa Eropa mengalami kebangkrutan jumlah imam yang cukup signifikan, baik imam diosesan maupun imam religius. Amerika masih bertahan untuk menghasilkan imam diosesan, tetapi mengalami paceklik pada produksi imam religius. Kondisi dunia Barat ini sangat berbeda dengan situasi di Timur. Negara-negara berkembang seperti di Asia dan Afrika masih konsisten menyumbang jumlah imam sehingga mampu mengimbangi penurunan di Eropa dan Amerika; dan membuat jumlah imam secara global tetap mengalami peningkatan.

R.B.E. Agung Nugroho

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini