HIDUPKATOLIK.com – MEMPERINGATI Hari Pangan Sedunia (HPS), Paus Fransiskus mengeluarkan pernyataan yang ditujukan kepada Direktur Jenderal Food and Agriculture Organization (FAO), Minggu, 16/10. Bapa Suci menekankan bahwa setiap orang memiliki tanggung jawab untuk merawat bumi dan mewariskannya kepada generasi selanjutnya, seperti dilansir Radio Vatikan (16/10).
Pesan tersebut merupakan ajakan sekaligus himbauan untuk menanggapi situasi perubahan iklim yang dewasa ini menjadi problem dunia. Oleh karena itu, HPS tahun ini mengangkat tema “Iklim terus berubah, makanan dan agrikultur juga harus berubahâ€. Mimpi dunia internasional dalam memerangi kelaparan ditargetkan selesai tahun 2030. Harapannya, tahun 2030 tidak ada lagi masalah kelaparan yang melanda umat manusia. Mimpi ini tidak akan tercapai tanpa secara konsisten dan penuh komitmen mewacanakan sekaligus membuat langkah-langkah konkret dalam menghadapi perubahan iklim.
HPS dirayakan setiap 16 Oktober. Pertama kali, HPS ini dideklarasikan tahun 1979. Sementara tanggal peringatannya diambil dari tanggal pendirian FAO, yang merupakan salah satu organisasi internasional di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Setiap tahun, peringatan HPS senantiasa mengangkat sebuah tema tertentu yang berbeda-beda, relevan dan aktual dengan kondisi terkait problem ketersediaan makanan yang dihadapi dunia internasional. Hingga sekarang, lebih dari 150 negara di dunia yang senantiasa memperingati HPS setiap tahun. Mereka berusaha membangun kesadaran publik untuk tak henti memerangi kelaparan dan kemiskinan yang masih melanda umat manusia di berbagai tempat di seluruh dunia.
Menurut Alexandre Maybech, Penasihat Senior untuk Agrikultur, Lingkungan, dan Perubahan Iklim, dibawah Asisten Direktur Jenderal Bidang Kebudayaan dan Perlindungan Konsumen FAO, pesan Bapa Suci sangat jelas menekankan pemahaman utuh mengenai dampak dari setiap tindakan manusia. Bapa Suci juga mengelaborasi bagaimana tindakan-tindakan berdampak pada kehidupan yang akan dialami generasi mendatang. Ia bahkan dengan gamblang menjelaskan relasi yang tak terpisahkan antara tanggung jawab kolektif kita saat ini terkait dengan isu perubahan iklim. Selain itu, ungkap Maybech, Bapa Suci juga menggarisbawahi bahwa mereka yang terkena dampak dari ulah sesamanya adalah mereka yang paling miskin dan mereka yang paling lemah.
R.B.E. Agung Nugroho