Rosa Dahlia Yekti Pratiwi : Hati untuk Papua

379
[Dok. Pribadi]

HIDUPKATOLIK.com - MENJADI guru tak pernah terlintas di benak Rosa Dahlia Yekti Pratiwi. Perjumpaan dengan buku Sokola Rimba karya Butet Manurung pada 2007 mengubah pandangannya. “Di situlah starting point saya tertarik menjadi guru di daerah pedalaman,” ujar Rosa.

Pada 2013, ia lolos seleksi program mengajar di pedalaman yang diadakan Pemerintah Daerah (Pemda) Lanny Jaya, Papua untuk membuat sekolah percontohan. Sekolah itu menyeleksi 30 anak dari sekolah-sekolah kampung untuk dimasukkan asrama. Pegiat Satu Buku untuk Indonesia (2011-2012) ini mendapat tugas mengajar di Desa Tiom selama setahun (2013-2014). “Bulan pertama, saya stres karena kemampuan anak-anak tidak sesuai dengan yang diharapkan. Seharusnya anak-anak yang lolos seleksi sudah memiliki kemampuan dasar membaca, menulis, dan berhitung,” tutur alumni Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ini. Ia berjuang agar anak-anak itu bisa membaca dan menulis.

“Saya ingin membuktikan anak-anak Papua adalah anak-anak yang cerdas. Mereka hanya membutuhkan kesempatan yang sama dengan anak-anak di luar Papua,” ujar perempuan yang diminta merintis sekolah unggulan di Distrik Poga (2014-2015). Hati Rosa tertambat di Papua. Sejak 2015 hingga sekarang, ia menjadi relawan di Lualo. Tekad Rosa melayani anak-anak Papua sudah bulat, meski keputusan itu ditentang keluarganya. “Walaupun Ibu melepas saya, ia selalu menyuruh saya pulang. Bahkan Bapak selama dua tahun pertama, tidak mau bicara dengan saya.”

Fr Benediktus Yogie SCJ

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini