Renungan Senin, 17 Oktober 2016 : Kekhawatiran

145
[awancerah.net]

HIDUPKATOLIK.com PW. St Ignatius Antiokhia; Ef 2:1-10; Mzm 100; Luk 12:13-21

KALAU Anda membaca bacaan Injil yang diwartakan hari ini, apa yang Anda ra­sakan? Saya sendiri merasakan ada nuansa kegelisahan? Orang khawatir akan masa de­pan yang memang masih gelap, baik dalam diri seorang yang meminta Yesus untuk menjadi hakim dalam perkara pembagian warisan (ay.13­14), maupun contoh perum­pamaan yang dikisahkan Yesus (ay.16­19). Kiranya kita sama­-sama menemukan usa­ha untuk menenangkan hati yang gelisah. “Jiwaku, engkau memiliki banyak barang… beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang­-senanglah” (ay.19).

Selama kita masih hidup, rasanya ke­gelisahan akan masa depan ini tidak akan pernah benar­-benar hilang. Usaha yang sekarang kita buat, dalam arti ter­tentu, juga merupakan sebuah persiapan menghadapi masa depan yang tidak jelas dan menggelisahkan itu. Kita belajar, dan menyuruh anak­-anak kita belajar, untuk mempersiapkan masa depan. Kita bekerja juga untuk tujuan yang sama.

Lalu? Pandangan kita tentang hidup ini tentu saja ikut berperan dalam menentu­kan cara kita mempersiapkan masa depan. Tuhan Yesus berfirman, “Demikianlah jadinya dengan orang yang mengum­pulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah” (ay.21). Lalu apa yang mau kita pilih untuk menjamin masa depan kita?

V. Indra Sanjaya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini