Para Uskup Menari di Penutupan IYD 2016 Manado

116
Para uskup bersama OMK region Nusra menarikan tarian Gemu Famire. Dok. Panitia IYD 2016 Manado

HIDUPKATOLIK.com – “SEKARANG Kananee, nona manis putarlah ke kanan, ke kanan, ke kanan, ke kanan manis e.” Inilah penggalan lagu Gemu Famire, persembahan Regio Nusa Tenggara yang memancing para uskup menari. Mgr Paskalis Bruno Syukur OFM, Mgr Giulio Mencuccini CP, Mgr Hilarion Datus Lega, Mgr Petrus Canisius Mandagi MSC, Mgr Ludovicus Simanullang OFMCap, Mgr Hubertus Leteng, Mgr Pius Riana Prapdi dan Mgr Joseph Suwatan MSC ikut bergabung dan menari bersama OMK dari regio Nusra.

Di malam penutupan IYD, setiap regio masing-masing mempersembahkan tarian, lagu dan sendratari sesuai kekhasan regio masing-masing. Sesi ini merupakan puncak acara penutupan IYD Manado 2016. Sebelumnya, diadakan Misa konselebrasi penutupan IYD yang dipimpin oleh Mgr Riana Prapdi.

Mgr Antonius Subianto Bunjamin OSC dalam khotbahnya mengajak OMK untuk merenungkan jati diri sebagai OMK. “Lihatlah diri kalian, apakah kalian sudah mengembangkan talenta dan bakat kalian?” demikian Mgr Anton.

Menyitir Paus Yohanes Paulus II dan Paus Fransiskus, Mgr Anton mengatakan OMK bukan hanya masa depan Gereja tetapi juga masa kini, saat ini. Sebuah bola basket di tangan saya menghabiskan uang 500 ribu rupiah. Tetapi di tangan Michael Jordan, bola basket itu menghasilkan miliaran rupiah. Bola basket tergantung ada di tangan siapa.

[nextpage title=”Para Uskup Menari di Penutupan IYD 2016 Manado”]

Sumber Foto: Dok. Panitia IYD 2016 Manado
Sumber Foto: Dok. Panitia IYD 2016 Manado

Begitu juga Gereja, lanjut Mgr Anton, berada di tangan OMK. Selama itu tetap digenggam di tangan, maka itu akan tetap menjadi air tawar. “Hidup akan menjadi luar biasa jika diserahkan kepada Tuhan Yesus, karena hidup kita tergantung di tangan siapa ia berada.”

Mgr Pius Riana Prapdi dalam sambutan penutupnya, mengucapkan terima kasih atas partisipasi semua pihak. Ada banyak keistimewaan, kata Mgr Riana Prapdi yang didapatkan oleh OMK selama IYD berlangsung. “Orangtua–orangtua angkat, yang telah menerima semua OMK Indonesia sangat istimewa, begitu juga masyarakat Minahasa dari semua agama dan semua budaya yang sangat ramah; juga istimewa.”

Mgr Riana berpesan agar OMK kembali ke paroki dan tempat masing-masing sebagai pribadi yang istimewa. “Kalian telah menjadi anggur yang murni maka pulanglah dan jadikanlah paroki, lingkungan dan keluarga Anda menjadi istimewa. Tuhan memberkati.”

ErnestasiaPutri/Edward Wirawan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini