[sesawi.net]
HIDUPKATOLIK.com – SUATU ketika, seorang Romo sakit dan masuk Rumah Sakit (RS) Sint Carolus Jakarta. Romo ini sudah berumur lebih dari 80 tahun. Nyaris tak ada lagi rambutnya yang hitam. Sesuai prosedur, setiap pasien yang masuk akan diberi beberapa pertanyaan oleh perawat untuk dijawab. Tujuannya, ingin melihat apakah si pasien sudah mulai pikun atau belum, sesuai daya ingatnya.
Saat sang perawat mulai melontarkan beberapa pertanyaan, si pasien merasa risih dan sontak menegur suster perawat. “Suster itu ngomong apa? Apa dikira saya sudah pikun?†hardik si pasien. Sang perawat akhirnya tersipu malu dan menghentikan aktivitas itu.
Kisah ini diceritakan oleh seorang perawat yang menangani Romo Franciscus Xaverius Danuwinata SJ kala sedang opname di RS Sint Carolus. Usai menjalani perawatan tersebut, Romo Danu menerima perutusan dari Provinsial Serikat Yesus Provinsi Indonesia untuk menjadi pendoa bagi Serikat Jesus dan tinggal di Wisma Emmaus Girisonta, Ungaran, Jawa Tengah. Inilah awal Romo Danu menghabiskan masa-masa akhirnya sebelum dipanggil Tuhan, Jumat, 26 Agustus 2016, pukul 09.45 WIB di RS Santa Elisabeth Semarang, Jawa Tengah.
Romo Danu wafat pada usia 84 tahun. Menurut informasi dari Socius Provinsial, Romo Lucianus Suharjanto SJ, rencananya jenazah akan dibawa ke Kapel Wisma Emmaus pada Jumat, 26/8, sore ini dan disemayamkan di kapel tersebut. Misa Requiem baru akan digelar pada Sabtu, 27 Agustus 2016, pukul 11.00 WIB di Gereja Santo Stanislaus Kostka Girisonta. Usai Misa, acara dilanjutkan dengan pemakaman di Taman Makam Ratu Damai Girisonta–yang terletak di samping kompleks Wisma Emmaus.
R.B.E. Agung Nugroho
