MOTO TAHBISAN TAK SEKADAR SLOGAN

1414
Mgr Yohanes Harun Yuwono menahbiskan seorang diakon tertahbis.
[Kristiana Rinawati]

HIDUPKATOLIK.comMenjadi imam dan biarawan-biarawati adalah panggilan Allah. Diharapkan orangtua tidak takut bila buah hati mereka memilih jalan panggilan ini.

LAGU “Panggilan Tuhan” bergema di Gereja St Andreas Rasul Margo Agung, Lampung Selatan, Keuskupan Tanjungkarang, Kamis, 11/8. Lagu ini mengiringi petugas liturgi, frater, diakon, imam dan uskup memasuki gereja. Pagi itu, sekitar pukul 08.30, perayaan Ekaristi Tahbisan Diakon dan Imam, pelantikan pastor-pastor paroki di Keuskupan Tanjungkarang, serta pelantikan Vikaris Jenderal dan Vikaris Yudisial Keuskupan Tanjungkarang digelar. Misa dipimpin Mgr Yohanes Harun Yuwono.

Mereka yang ditahbiskan menjadi diakon adalah Frater Gregorius Jenli Imawan SCJ dan Frater Petrus Cipto Nugroho SCJ. Sedangkan Diakon George Slamet Santoso, Diakon Antonius Heruyono SCJ, Diakon Stefanus Sigit Pranoto SCJ dan Diakon Yohanes Dwi Wicaksono SCJ ditahbiskan menjadi imam.

Mgr Yuwono berpesan kepada para orangtua supaya tidak takut bila anaknya menjadi imam, biarawan, dan biarawati. Ia mengungkapkan bahwa orangtua dan anak-anak akan pergi, tetapi suami atau istri akan tinggal bersama sampai akhir hidup. “Maka orangtua jangan takut bila anaknya memilih menjadi imam atau suster. Merekalah yang pertama akan datang bila Anda sakit,” tandasnya.

Tentang ketaatan, Mgr Yuwono menegaskan bahwa setiap pilihan hidup menuntut ketaatan. Ketika manusia selalu memikirkan ego, ketaatan akan menjadi berat. Namun, akan menjadi mudah, ketika manusia menyerahkan seluruh hidup kepada Tuhan. “Maka moto imamat tidak hanya slogan, namun datang dari kehidupan kita sehari-hari,” katanya.

Lebih dari 200 imam, dari Indonesia dan beberapa negara di Asia dan 2.000 umat, biarawan dan biarawati turut ambil bagian dalam perayaan yang mengangkat moto tahbisan “Cukuplah Kasih Karunia-Ku Bagimu” yang diambil dari bacaan 2 Kor 12:9 ini.

Hati berkobar
Uskup Agung Medan Mgr Anicetus B. Sinaga OFMCap juga menahbiskan tujuh frater Kapusin dan seorang frater praja, Senin, 15/8. Penerimaan Tahbisan Diakon diadakan di Gereja St Antonius Hayam Wuruk, Medan. Tujuh frater itu adalah Fr Walden Sitanggang OFMCap, Fr Supriyadi Pardosi OFMCap, Fr Hendrik Lumban Raja OFMCap, Fr Kaprilius Sitepu OFMCap, Fr Trimenro Sinaga OFMCap, Fr Alfred Fernando Karokaro OFMCap dan Fr Oktavianus Tarigan.

Sementara pada Kamis, 28/7, Uskup Agung Emeritus Jakarta Kardinal Julius Darmaatmadja SJ menerimakan tahbisan diakon kepada Diakon Ernest Justin SJ dan Diakon Peter Benedicto Devantara SJ. Dalam upacara tahbisan yang mengangkat tema “Hati Kita Berkobar-kobar” ini turut hadir Uskup Purwokerto Mgr Julianus Sunarka SJ, Uskup Emeritus Ketapang Mgr Blasius Pujaraharja, Administrator Diosesan KAS Romo F.X. Sukendar Wignyosumarta, dan para romo lain.

Maria Pertiwi
Laporan: Kristiana Rinawati (Tanjungkarang), Jansudin Saragih (Medan)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini