PELANTIKAN EMPAT PEMIMPIN BARU MAJALAH HIDUP

988
Empat pemimpin baru Majalah HIDUP sedang menerima berkat dari Romo Harry Sulistyo.
[HIDUP/Daniel Satia Diwira]

HIDUPKATOLIK.comTAK pernah lelah terus melangkah, melayani Tuhan. S’makin beriman dalam karya nyata, Hidup s’bagai pewarta. Demikian penggalan Mars Majalah HIDUP menggema di kantor Redaksi Majalah HIDUP, Jumat, 12/8.

Penggalan lagu ini menutup Misa Syukur Pelantikan Pemimpin Baru Majalah HIDUP yang dipimpin oleh Romo Harry Sulistyo yang juga salah satu Pengurus Yayasan HIDUP Katolik. Di Tahun 2016 ini, pengurus Yayasan HIDUP Katolik telah memilih empat orang dari karyawannya untuk menduduki empat posisi kepemimpinan di Majalah HIDUP.

Mereka yang terpilih adalah Anton Sumarjana sebagai Pemimpin Perusahaan, R.B.E. Agung Nugroho sebagai Pemimpin Redaksi, Yohanes Prayogo sebagai Redaktur Pelaksana, dan A. Nendro Saputro sebagai Pemimpin Redaksi Digital.

Dalam khotbahnya, Romo Harry merefleksikan bacaan Injil hari itu yang diambil dari Matius 19:3-12, mengangkat topik tentang hubungan suami istri. Sebenarnya ia ingin mengganti bacaan Injil tersebut karena dirasa tidak cocok untuk acara pelantikan. Namun setelah direfleksikan, Romo Harry tetap memakai bacaan itu supaya mengingatkan kepada pemimpin baru untuk menciptakan suasana harmonis dalam keluarga besar HIDUP.

Lanjut Romo Harry, relasi suami-istri dalam teks Injil hari itu bisa dianalogikan dengan kepengurusan dan praktik kerja karyawan Majalah HIDUP. Menurutnya, sapaan Injil tersebut tidak jauh dari Renstra Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) yang fokus sasarannya kepada hubungan suami-istri yang diharapkan bisa menciptakan suasana keluarga yang lebih baik.

Keluarga, kata Romo Harry, bisa dalam arti luas yaitu rekan kerja. Dalam konteks pelantikan pengurus baru ini, “Mereka tidak lagi ‘empat’ melainkan satu.” Hal ini berarti para pemimpin diharapkan bisa menjadi satu keluarga yang tak bisa dicerai-beraikan oleh situasi dan kondisi apa pun. “Mereka bisa punya satu hati, satu persepsi agar membawa lembaga HIDUP ke arah yang lebih baik,” harapnya.

Romo Harry juga memaparkan tentang lukisan Yesus yang mengetuk pintu. Hasil dari refleksi lukisan itu, ia meminta kepada seluruh karyawan Majalah HIDUP untuk mengikat perjanjian, dalam arti bahwa semua orang perlu membuka pintu hati untuk kemajuan yang lebih baik. “Yesus telah mengetuk pintu, sekarang tergantung kita apakah kita mau membuka ‘grendel’ hati kita untuk Yesus atau tidak,” tegasnya.

Hal senada diungkapkan pula oleh Ketua Pengurus Yayasan Majalah HIDUP Sutji Hartanti Gunawan. Kepada pemimpin baru, ia berharap agar siap bertugas karena sudah mendapat kesempatan. “Kalau anda mau, hati akan dibuka. Kalau tidak mau, ya akan tertutup terus. Jadi bukan kesempatan saja yang dari luar, tetapi anda juga harus siap, mau, dan mampu,” ujarnya. Ibu Sonia-sapaannya, juga berharap agar para pemimpin baru bisa membangun kerja sama untuk saling melengkapi dan saling mengisi satu sama lain.

Yusti H. Wuarmanuk

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini