Ziarah Kemanusiaan Paus Fransiskus

143

HIDUPKATOLIK.com – Paus Fransiskus selalu menyerukan perdamaian, penghargaan martabat manusia, serta solidaritas terhadap mereka yang miskin. Gereja terus membarui diri. Paus juga gencar melakukan dialog antaragama dan dialog ekumenis.

Tahun 2014 merupakan tahun kedua masa pontifikal Paus Fransiskus setelah terpilih sebagai penerus takhta St Petrus, Maret 2013. Langgam pastoralnya tak berubah. Paus Fransiskus berharap, Gereja berziarah dalam sukacita Injil, menjadi pewarta dan saksi Kristus di tengah dunia, menjadi gembala-gembala yang berbau domba, menjadikan Gereja bak rumah sakit di medan peperangan. Gereja yang bukan untuk yang sempurna, tapi Gereja bagi siapa saja yang ingin mencari Allah. Gereja yang mendedikasikan diri bagi mereka yang miskin, terluka, lemah, dan tersingkir. Gereja yang senantiasa membarui diri dalam dunia yang terus bergerak.

Berikut peziarahan Gereja Universal bersama Paus Fransiskus:

Hari Perdamaian Dunia
Pada Pesta St Maria Bunda Allah, Rabu, 1/1, Paus Fransiskus mengeluarkan Pesan Hari Perdamaian Dunia yang bertajuk “Persaudaraan: Pondasi dan Jalan Menuju Perdamaian”. Paus menandaskan bahwa manusia adalah anak-anak Allah. semua orang bertanggung jawab membangun dunia dengan menciptakan komunitas persaudaraan, peduli satu sama lain, menghormati perbedaan, dan saling menolong. “Kita juga dipanggil menghentikan kekerasan dan ketidakadilan di dunia!”

Memanggul Anak Domba
Setelah memimpin perayaan Ekaristi Epifani dan Hari Anak Misioner Sedunia, Senin, 6/1, Paus mengunjungi Paroki St Alfonsus Maria Liguori Roma. Di tempat ini, Paus menyaksikan Kandang Natal hidup. Ia bercanda dengan anak-anak, mengambil dan meletakkan seekor anak domba dari Kandang Natal di pundaknya.

Paus Kutuk Aborsi!
Saat berpidato di hadapan para diplomat untuk Vatikan, Minggu, 12/1, Paus mengatakan, “Aborsi sungguh mengerikan, apalagi membayangkan bayi-bayi korban aborsi yang tak akan pernah melihat cahaya.” Dengan melakukan aborsi, lanjut Paus, seseorang telah membunuh dan mengesampingkan nilai kehidupan. Paus juga mengemukakan kepeduliannya terhadap kaum migran dan pengungsi pada Hari Migran dan Pengungsi Sedunia, Minggu, 19/1.

Hari Komunikasi Sosial
Pesta Nama St Fransiskus de Sales, pelindung insan komunikasi, Jumat, 24/1, untuk pertama kali, Paus Fransiskus mengeluarkan Pesan Hari Komunikasi Sosial Sedunia ke-48. Pesan itu berjudul “Komunikasi dalam Pelayanan bagi Budaya Otentik Perjumpaan”. Menurut Paus, perumpamaan “Orang Samaria yang Baik” merupakan gambaran ideal cara berkomunikasi yang menyapa orang-orang menderita dan miskin.

Merombak Bank Vatikan
Paus kembali membenahi Bank Vatikan (IOR). Ia berjuang membersihkan skandal internal yang menimpa lembaga ini. Ia memperbarui Komisi Lima Kardinal yang dibentuknya pada Juni 2013, sebagai pengawas IOR. Usaha ini dilakukan demi gerak reformasi internal lembaga Vatikan.

Harley untuk Si Miskin
Paus Fransiskus pernah diberi hadiah berupa motor gede (moge) dan jaket kulit dari Harley-Davidson Motor Company pada Juni 2013. Moge yang belum pernah dipakai ini dilelang dengan harga tertinggi 210 ribu Euro. Jaket kulit itu juga berhasil dilelang dengan harga 50 ribu Euro. Dana hasil lelang itu digunakan untuk merenovasi rumah penampungan orang miskin “Don Luigi di Liegro” yang dikelola Caritas Roma.

Konsistori Perdana
Paus Fransiskus menggelar konsistori pertama dalam masa pontifikalnya, Sabtu, 22/2. Ia mengangkat 19 kardinal baru. Paus menegaskan bhawa martabat kardinal bukanlah “pangeran Gereja”, melainkan pelayanan umat Allah. Dalam upacara konsistori ini, Paus Emeritus Benediktus XVI juga hadir.

Berdoa, Berpuasa, Beramal
Mengawali masa Prapaskah, Bapa Suci menyerukan agar umat melakukan pertobatan hati. Umat diajak memperjuangkan tiga keutamaan kristiani selama masa Prapaskah; berdoa, berpuasa, dan beramal. Paus memimpin perayaan Rabu Abu di Basilika St Anselmo dan Basilika St Sabina Roma.

Melindungi Korban Pelecehan
Paus menugaskan delapan orang sebagai anggota Komisi Kepausan untuk Perlindungan Anak, Sabtu, 22/3. Ini merupakan komitmen Gereja terhadap kasus-kasus pelecehan seksual yang melibatkan kaum berjubah. Delapan orang ini terdiri atas tiga klerus, empat perempuan, dan seorang pria awam. Di antara empat perempuan tersebut, terdapat seorang yang pernah menjadi korban pelecehan seksual dari seorang imam. Komisi ini didirikan Paus pada 5 Desember 2013.

Bertemu Obama
Presiden Amerika Serikat Barack Obama bertemu Paus Fransiskus di Perpustakaan Vatikan, Kamis, 27/3. Ini merupakan pertemuan kedua bagi dua tokoh ini. Paus dan Obama membahas kesenjangan ekonomi, kebebasan beragama, serta perdagangan manusia.

Paus Mengaku Dosa
Setelah memimpin Ibadat Tobat di Basilika St Petrus, Jumat, 28/3, Paus Fransiskus menuju bilik pengakuan untuk melayani Sakramen Tobat. Tapi, Paus justru menuju tempat pengakuan terlebih dahulu. Ia berlutut sekitar tiga menit dan mengakukan dosa-dosanya.

Basuh Kaki Difabel
Bapa Suci membasuh kaki 12 difabel pada perayaan Kamis Putih di Kapel St Mariadella Providenza Roma. Seorang di antara penyandang difabel itu beragama Islam. Mereka yang dibasuh kakinya terdiri atas delapan pria dan empat perempuan dengan rentang usia 16-86 tahun.

Paus ke Tanah Suci
Petrus dan Andreas bertemu dan berlayar bersama. Paus Fransiskus sebagai pengganti rasul Petrus dan Patriarkh Bartolomeus I sebagai pengganti rasul Andreas berziarah bersama ke Yerusalem, selama tiga hari, 24-26/5. Peristiwa ini mengenang pertemuan Paus Paulus VI dan Primat Gereja Ortodok Konstantinopel Patriarkh Athenogoras I, 50 tahun silam. Bapa Suci juga bersua dengan pemimpin negara Yordania, Palestina, dan Israel, serta para tokoh agama Yahudi dan Islam.

Tiga Putra Abraham
Pentakosta di Vatikan, Minggu, 8/6. Untuk pertama kali dalam sejarah, tiga keturunan Abraham bersama-sama berdoa; Yahudi, Kristen, dan Islam. Presiden Israel Shimon Peres dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas datang ke Vatikan memenuhi undangan Paus Fransiskus. Usai pertemuan, Paus, Peres, dan Abbas menanam pohon Zaitun, lambang perdamaian, di Taman Vatikan.

Persaudaraan Piala Dunia
Ajang Piala Dunia 2014 mesti menjadi sarana penanaman semangat persaudaraan sejati dan solidaritas antarbangsa. Demikian pesan Paus Fransiskus menyambut gelaran pesta sepak bola sedunia yang digelar di Brasil, pertengahan Juni hingga Juli 2014.

Bersama Kaum Miskin
Dalam kunjungan pastoral ke Molise, Italia, Sabtu, 5/7, Paus Fransiskus mengunjungi orang-orang sakit. Ia juga bersantap siang bersama kaum miskin di dapur umum Caritas “Casa degli Angeli”. Ini wujud kepedulian dan sapaan Bapa Suci bagi mereka yang miskin dan tak berdaya.

Kepala Bank Diganti
Reformasi birokrasi internal dan keuangan Vatikan terus bergulir. Jean-Baptiste de Franssu, anggota Dewan Perekonomian Takhta Suci diangkat se bagai Kepala Bank Vatikan. Ia menggantikan Ernst Freyberg. Derap reformasi yang digalakkan Paus Fransiskus ini bertujuan untuk membasmi korupsi dan penyimpangan lain di tubuh birokrasi internal Vatikan.

Bertemu Terpidana Mati
Bapa Suci berjumpa dengan mantan terpidana mati dari Sudan, Meriam Yahia Ibrahim di Domus Santa Marta, Kamis, 24/7. Meriam adalah perempuan yang di jatuhi hukuman mati di Sudan karena menolak masuk Islam dan melepaskan iman Katolik. Menurut hukum di Sudan, ia harus memeluk Islam, karena ayahnya beragama Islam. Lantaran tekanan dunia internasional, Meriam dibebaskan dari hukuman mati.

AYD Korea Selatan
Paus Fransiskus hadir dalam perhelatan akbar orang muda Katolik se-Asia, Asian Youth Day ke-7 di Korea Selatan, pertengahan Agustus 2014. Bapa Suci juga memimpin beatifikasi 124 martir Korea di Seoul. Paus juga bertemu dengan keluarga korban kapal feri Sewol yang tenggelam. Asian Youth Day ke-8 rencana akan digelar di Indonesia pada 2017.

Solidaritas Irak-Gaza
Bapa Suci Fransiskus menyerukan agar Gereja menggalang solidaritas bagi korban kekerasan di Irak dan Gaza. Gereja harus berada di garda depan untuk mempertahankan dan melindungi mereka yang lemah.

Sepakbola Solidaritas
Para pemain sepakbola dari aneka negara, budaya, dan agama terlibat dalam pertandingan sepakbola lintas iman yang digelar di Stadion Olimpico, Roma, Senin, 1/9. “Yang penting dalam sepakbola ini adalah menanamkan bilai kebersamaan, tanpa membedakan keyakinan,” tegas Paus Fransiskus di hadapan para bintang sepakbola ini sebelum pertandingan. Paus juga menyerukan perdamaian di Lesotho dan Ukraina.

Paus ke Albania
Bapa Suci mengunjungi negeri yang mayoritas penduduknya beragama Islam, Minggu, 21/9. Paus mengecam para penindak kekerasan yang mengatasnamakan agama. “Jangan ada yang menganggap diri ‘perisai’ Tuhan ketika merencanakan dan melakukan tindak kekerasan dan penindasan.”

Sinode Keluarga
Para uskup berkumpul di Vatikan. Bersama Paus Fransiskus, mereka berjalan dalam Sinode Para Uskup dengan tema “Tantangan Pastoral Keluarga dalam Konteks Evangelisasi”. Sinode ini berlangsung dua minggu di Vatikan, 5-19/10. Uskup Agung Jakarta yang juga Ketua Presidium KWI Mgr Ignatius Suharyo terlibat dalam Sinode ini.

Dialog Katolik Islam
Dewan Kepausan untuk Dialog Antaragama bersama gerakan Common Word  mengadakan Catholic Muslim Forum  di Vatikan, 11-13/11. Forum dialog dua agama ini digelar dua tahunan. Sekitar 13 tokoh Islam dan Katolik mengikuti acara ini. Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang juga Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin mengikuti acara ini. Para tokoh agama ini juga bertemu Paus Fransiskus.

Paus ke Turki
Paus Fransiskus membungkuk badan meminta berkat. Pemimpin Gereja Ortodoks Konstantinopel Patriark Bartolomeus I mencium kepala Paus Fransiskus. Peristiwa ini terjadi di Gereja St George Istambul, Turki, 30/11. Paus menjalin dialog ekumenis dengan penerus takhta St Andreas ini. Paus juga berjumpa dengan komunitas Islam di Turki.

Y. Prayogo

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini