Kompleksitas Penanggulangan Terorisme

98
Lawan Terorisme: Direktur Institute for Policy Analysis of Conflict, Sidney Jones (memegang pelantang) berbicara dalam Seminar Radikalisme vs Deradikalisme.
[HIDUP/Yanuari Marwanto]
HIDUPKATOLIK.com – Persoalan pencegahan dan penanggulangan masalah terorisme di Indonesia sangat kompleks. Kompleksitas tersebut disebabkan oleh faktor politik, perkembangan teknologi, dan pola pembinaan.
Hal tersebut menjadi fokus diskusi dalam seminar yang bertajuk “Radikalisme vs Deradikalisme”, di aula Paroki St Bonaventura Pulomas, Jakarta Timur, Sabtu, 26/10. Kriminolog Universitas Indonesia dan Komisioner Komisi Kepolisian Nasional, Prof Dr Adrianus Meliala mengungkapkan, masalah terorisme sebenarnya penting untuk selalu dibahas, namun masyarakat masih kurang peduli.
Seminar yang diselenggarakan oleh Forum Masyarakat Katolik Indonesia Keuskupan Agung Jakarta (FMKI KAJ) bekerjasama dengan Seksi Kerasulan Awam dan Seksi Hubungan Antaragama dan Keyakinan Paroki St Bonaventura Pulomas. Seminar ini juga menghadirkan Direktur Institute for Policy Analysis of Conflict, Sidney Jones. Ia memberi masukan agar pemerintah hati-hati menjalin kerja sama dengan organisasi massa radikal.
“Teroris saat ini memanfaatkan teknologi internet untuk koordinasi dan memuluskan aksi mereka,” kata Mayjen TNI Agus Surya Bakti, selaku Deputi I Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Karena itu, ia berpesan agar masyarakat hati-hati dalam hal penggunaan fasilitas internet.
Yanuari Marwanto

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini