Pembekalan Bakal Caleg DPR/DPRD/DPD Katolik

195
Seminar Politik (ki-ka): Peneliti Senior CSIS J Kristiadi, Maximus Purnomo (moderator), Koordinator FORMAPPI Sebastian Salang dan Pastor BS. Mardiatmadja SJ.
[HIDUP/Benny Sabdo]

HIDUPKATOLIK.com, JAKARTA PUSAT – Menyongsong Pilkada 2014, FMKI-KAJ (Forum Masyarakat Katolik Indonesia-Keuskupan Agung Jakarta) bersama Komisi KERAWAM-KAJ (Kerasulan Awam-Keuskupan Agung Jakarta) mengadakan misa perutusan dan perkenalan bacaleg (bakal calon legislatif) DPR/DPRD yang berasal dari Umat Katolik di Gedung Juang 45, Jakarta Pusat, Senin, 20/05.

Misa yang dihadiri oleh bacaleg, pengurus FMKI, WKRI, Pemuda Katolik, Ormas-ormas Katolik, Tokoh-tokoh Katolik dan umat lainnya, dirayakan secara konselebran dengan selebran utama ketua komisi kerawam KWI, Mgr Yustinus Harjosusanto MSF didampingi oleh Vikjen Keuskupan Agung Jakarta Pastor Yohanes Subagyo Pr, Sekretaris Eksekutif Kerawam KWI Pastor Guido Suprapto Pr, dan moderator FMKI-KAJ Pastor Yance Mangkey MSC.

Dalam homilinya Mgr Harjosusanto MSF menegaskan kepada para hadirin supaya menyadari bahwa keterlibatan umat dalam bidang politik merupakan sebuah panggilan hidup, “Keterlibatan dalam politik, bukan sebagai sampingan. Itu merupakan salah satu jalan untuk mengamalkan warta keselamatan Allah”, tegas uskup Tanjung Selor ini. Lebih lanjut Ia menjelaskan, bahwa pada dasarnya awam harus ikut serta dalam karya keselamatan Allah menjadikan kegembiraan, duka, dan kecemasan masyarakat jaman sekarang ini menjadi bagian kegembiraan, duka, dan kecemasan para pengikut Kristus juga. ”Terjun dalam politik, bukan hanya soal kemauan, tetapi juga soal iman dalam rangka mengabdi kepentingan umum,” tuturnya.

Sementara itu dalam sesi diskusi, sebagai salah satu pembicara, Pastor Bernardus Mardiatmadja SJ menegaskan tentang keberanian wakil rakyat untuk mengatakan tidak kepada tawaran-tawaran yang menggiurkan namun tidak dibutuhkan. “Wakil rakyat harus mati raga, akan tawaran dunia yang memang menarik namun tidak kita butuhkan” jelas dosen STF Driyarkara ini.

Sedangkan Koordinator Forum Masyarakat Pemantau Parlemen Indonesia (FORMAPPI) Sebastian Salang menyoroti tentang perlunya pengetahuan dan pengenalan kondisi wilayah dimana para bacaleg akan mencalonkan diri. Dengan pengetahuan dan pengenalan tersebut menurut Sebastian dapat membantu bacaleg menerapkan strategi yang jitu dalam berkampanye. Pembicara lain, J Kristiadi berharap kepada para bacaleg apabila telah terpilih sebagai anggota legislatif, tidak hanya mementingkan kekuasaan yang menjadi prioritas, tetapi hendaknya kekuasaan itu dilihat sebagai sebuah peluang untuk berbuat sesuatu bagi kemajuan bangsa dan negara.

Norben Syukur

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini