PINTU NOMOR SEBELAS
HIDUPKATOLIK.COM - DI depan pintu rumah bernomor sebelas itu, Baskara berdiri mematung. Tatapannya tak lepas dari daun pintu yang tertutup itu. Dihirupnya napas dalam-dalam, seolah kemaruk dengan udara yang kini berlimpah ruah di sekelilingnya....
KUNJUNGAN UNTUK ADVEN
HIDUPKATOLIK.COM - SUARA ketukan di pintu membuatku terbangun. Kulirik jam di dinding. Sudah lewat jam sembilan malam. Hujan masih menyisakan derai tipis-tipis di luar. Oh, mungkin itu Johan. Tadi suamiku itu sempat menelepon akan...
Natal Tahun Ini Aku Pulang
HIDUPKATOLIK.COM - MUSEUM of Arts and Design, di pertengahan bulan Desember. Malam hari menyisakan dingin nan luar biasa. Sepanjang Colombus Avenue. Berpendar lampu-lampu megapolitan. Teringat ’Seribu Kunang-Kunang di Manhattan’ milik Umar Kayam. Terdengar dalam...
Rembulan di Atas Kota
HIDUPKATOLIK.COM - “Hari ini sudah laku berapa?” tanya Emily -- tentu saja bukan nama sebenarnya -- kepadaku. Aku mengedikkan bahu dengan jengah. Kubenahi letak dudukku dengan lebih baik.
“Mungkin ini hari sialku, Em. Tidak ada...
Sepotong Hatiku Tertinggal di Beranda Susteran
HIDUPKATOLIK.COM - PAGI masih teramat dini ketika aku berhenti sejenak di balik rerumputan perdu yang daun-daunnya masih basah oleh sisa-sisa hujan tadi malam. Kubenahi lagi kain pembungkus makhluk mungil yang sedari tadi meringkuk dalam...
Satu Kali Dua Puluh Empat Jam
HIDUPKATOLIK.COM - “KAMBUH, Mo?” tanyaku saat Romo memegang perutnya.
“Biasa,” jawab Romo Pri.
Romo Pri punya masalah dengan pencernaannya. Saat kelelahan, penyakitnya pasti kambuh.
“Minyak kayu putih, Mo. Air putih hangat atau saya buatkan teh?” ucapku.
“Sudah minum...
KADRUN
HIDUPKATOLIK.COM - PANCINGANKU kena. Ibaratnya umpan yang kulempar dimakan dengan lahap, bahkan untuk rayahan. Meski mereka menelan sambil marah. Bagaimana tidak. Paroki, yang sering disebut sebagai pasamuan suci, kumpulan domba Allah, tempat berkumpulnya orang-orang...
Puisi untuk Bern
HIDUPKATOLIK.COM - BERN memelukku erat. Berulang kali dikecupinya puncak kepalaku seperti yang biasa dia lakukan. Dadaku terasa nyeri, bagai dihujami ribuan pisau bermata tajam. Sembari membenamkan kepala di dadanya, aku terisak.
“Aku akan merindukan saat-saat...
Tuhan, Maafkan Saya
HIDUPKATOLIK.COM- SAYA masuk Kota Jakarta dengan tujuan pokok cari kerja. Bukan kerja apa saja, tetapi pekerjaan yang sesuai minat dan pengalaman. Minat dan pengalaman? Saya merasa terlatih sejak masuk seminari dalam tulis-menulis, terdidik lebih...
Misa Jumat Pertama yang Terakhir
HIDUPKATOLIK.COM - SUDAH sepuluh menit berlalu namun Ario masih memilih-milih kemeja yang digantung dalam lemari. Biasanya memang aku yang menyiapkan kemeja untuknya saat berencana untuk bepergian. Sepertinya kini ia kebingungan saat harus memilih sendiri...
Di Balik Pintu Maaf
HIDUPKATOLIK.COM - Oleh Maria Etty
LEKAS kukenakan seat belt tatkala pramugari British Airways yang berparas jelita menginformasikan bahwa pesawat yang kutumpangi segera mendarat di Bandara Heathrow London. Jarak sekitar 11.711 kilometer dari Jakarta telah terlintasi....
Tangan Ayah
HIDUPKATOLIK.com - AKU masih bingung dengan apa yang sudah terjadi di dalam hidupku. Begitu banyak luka dan rasa perih yang ternyata membuatku menjadi seseorang seperti saat ini. Kini, aku bisa menikmati masa tuaku dengan rasa tenang dan damai.
Bahu...
Sepedaku, Panggilanku
HIDUPKATOLIK.com - BUNYI lonceng berdentang mengiringi gelap yang perlahan bergeser. Aku terjaga dari tidur malamku yang panjang. Segera 'ku lepaskan selimut yang setia mendekapku. Kulirik weker di samping bantalku. Pukul 05.00.
Apakah aku harus bangun? Atau kuteruskan tidurku yang belum puas kunikmati, dan...