web page hit counter
Jumat, 31 Januari 2025

Ada Mathilda di Pelukku

RESITAL piano klasik delapan menit lagi dimulai. Gedung konser Lembaga Indonesia Prancis di kawasan Sagan Yogyakarta, penuh sesak. Tersisa satu kursi kosong tepat di samping dudukku. “Kosong?” tanya sebuah suara ke arahku. Aku angkat kepala....

Tak Ada Kue Jahe di Atas Meja

HIDUPKATOLIK.COM - MAS Yosa berdiri di depan pintu dengan senyum mengembang. Ia  mengulurkan sebuah tas kertas berukuran besar dengan tulisan nama toko kue miliknya. “Aku bawa kue-kue buatanku. Ada kue jahe juga.” “Oh kue...ja..he..?” tanyaku gugup....

JUMAT MALAM

HIDUPKATOLIK.COM - “WAAAAH.., Ibu curang...!” bisik Kinay mengamati kelakuan Ibu saat mengeluarkan gula sachet dari dalam tas. Lalu membuka kantong plastik kecil berisi sendok dan tisu sebagaimana biasa terdapat dalam nasi kotak. Perlahan Ibu...

Jodoh di Malam Natal

HIDUPKATOLIK.com -  BARUSAN, Mama mengirimkan paket ke kantorku di kawasan Sudirman. Isinya kopi Bengkulu asli dan lempuk durian kesukaanku. Di dalamnya juga ada surat, dan aku benar-benar gamang membacanya. Isinya, masih sama dengan surat-surat terdahulu, menanyakan; Kapan...

Masihkah Bapak Tetap Tersenyum Kalau …?

HIDUPKATOLIK.COM - BAPAK tersenyum lebar. Sangat lebar bahkan sampai wajahnya terlihat semua berkerut. Belum pernah aku melihat bapak sebahagia ini. Sungguh! Seolah menularkan sukacita ke seluruh gedung dan orang-orang sekeliling. Harusnya aku pun ikut...

Ketika Mata Menemukan Kata

HIDUPKATOLIK.com - Aku mencintai seorang perempuan. Aku mencintainya dengan sempurna, sesempurna gambaran cinta di film-film India yang sering kutonton di masa remaja. Setiap hari penuh dengan bunga. Setiap hari penuh dengan lagu dan tarian....

Bulan Mei Ada Reformasi

HIDUPKATOLIK.com - HUJAN deras di penghujung Februari berwarsa 1998. Gang Pandega Marta, di Jalan Kaliurang Yogya yang biasanya ramai, tampak lengang. Jam menunjuk ke angka sepuluh malam. Dari kamar kos aku masih terbenam dengan buku-buku, mesin ketik dan secangkir kopi. Tulisan opini...

Perempuan yang Memintaku Pergi

HIDUPKATOLIK.COM - PEREMPUAN itu  datang ke rumah kontrakanku di sebuah sore. Ia tidak banyak berubah. Meskipun telah muncul beberapa kerutan di wajahnya, namun gurat kecantikan masa mudanya belum lenyap. Ia menatapku dengan pandangan yang...

Misa Jumat Pertama yang Terakhir

HIDUPKATOLIK.COM - SUDAH sepuluh menit berlalu namun Ario masih memilih-milih kemeja yang digantung dalam lemari. Biasanya memang aku yang menyiapkan kemeja untuknya saat berencana untuk bepergian. Sepertinya kini ia kebingungan saat harus memilih sendiri...

TIGA PULUH MENIT SAJA

HIDUPKATOLIK.COM - Cinder menatap Paulo sesaat setelah mendengar hasil pemeriksaan dokter. Paulo menunduk sedih namun tak sampai meneteskan air mata. Cinder menggenggam erat jemari kekasihnya itu seakan berusaha menularkan energi positif. Kecemasan yang selama...

Mengurai Jejak Luka dalam Badai Salju

HIDUPKATOLIK.COM - “SAYA mengampuni dosa-dosa saudara, dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus,” Pastor di balik pembatas berucap sambil membuat tanda salib. Shira mengikuti membuat tanda salib, lalu beranjak dari ruang pengakuan dosa. Mendekati...

GITAR BOBROK

HIDUPKATOLIK.COM - KALAU kebetulan lewat di bilangan Utan Kayu mampirlah di kios kecilku. Tepatnya di sebuah gang kecil, gang pertama depan Rumah Sakit Umum, nama gangnya Gang Salam 12. Padahal gang salam itu hanya...

Sepedaku, Panggilanku

HIDUPKATOLIK.com - BUNYI lonceng berdentang mengiringi gelap yang perlahan bergeser. Aku terjaga dari tidur malamku yang panjang. Segera 'ku lepaskan selimut yang setia mendekapku. Kulirik weker di samping bantalku. Pukul 05.00. Apakah aku harus bangun? Atau kuteruskan tidurku yang belum puas kunikmati, dan...

Bu Guru Ester

HIDUPKATOLIK.COM - BERDIRI terpaku tanpa bisa berucap. Imajinasiku mundur, tiga puluh tahun lampau. Warna coklat muda tembok sekolah. Lonceng di pojokan bangunan dekat toilet siswa. Tiga dekade lebih dihajar usia, tetap saja lonceng sekolah...

Menjelang Pulang

HIDUPKATOLIK.com - Dengan susah-payah, jemari Oma Lina yang sudah tak lentik mengait-kaitkan benang wol dengan haakpen. Sementara tangannya rada bergetar akibat tremor. Pijar semangat oma berusia nyaris tiga perempat abad ini sungguh patut diacungi...