Perempuan dalam Lukisan
HIDUPKATOLIK.com - Kulihat jam di pergelangan tanganku. Sepuluh menit lagi kereta yang kutumpangi sampai di stasiun terakhir. Sepanjang usiaku, aku tak pernah melakukan perjalanan sendirian sejauh ini. Kedua eyangku tak pernah membiarkanku pergi sendirian....
Duet Malaikat
HIDUPKATOLIK.com - Sentakan kaki sore itu melukiskan melodi indah bagi kedua mempelai yang tampak bahagia di tenda pelaminan. Sedari tadi mata mereka tidak pernah berhenti memandang utusan-utusan Tuhan yang datang dari segala penjuru dan...
PERTOBATAN DI MAKAM KUDUS
HIDUPKATOLIK.COM- PAGI baru saja beranjak. Kapal yang kutumpangi dari Alexandria merapat ke salah satu dermaga di Yerusalem. Sementara para penumpang bergegas mendarat, aku termangu di buritan kapal. Aku harus menjumpai sang nakhoda karena aku...
KENES
HIDUPKATOLIK.COM - KERETA Dartmoor sedikit terengah saat menanjak di Welsh Highland Railway. Tiga gerbong kereta antik itu ditarik oleh lokomotif uap bercat hijau daun. Rambut Kenes tertiup angin musim semi di Wales Utara. Hamparan...
Andari Tak Suka Dipuji
HIDUPKATOLIK.COM -PEREMPUAN mana yang tak suka dipuji? Rasanya tak ada. Dipuji karena perhiasannya mengikuti mode, pakaiannya seperti yang dipakai model top, atau tipe gawainya selalu mengikuti tren. Disanjung karena anaknya pintar-pintar dan bersekolah di...
Napas Terakhir
HIDUPKATOLIK.com - Langit adalah kesukaan ibu, anakku karena warna langit berganti, tak abadi ibu ingin berbisik kepada langit, putriku untuk menaungimu, selalu, sampai nanti
SEPERTI biasa, sore itu aku dan anak gadisku berkeliling dengan sepeda unta yang seumuran denganku. Ia senang bila...
Jodoh di Malam Natal
HIDUPKATOLIK.com - BARUSAN, Mama mengirimkan paket ke kantorku di kawasan Sudirman. Isinya kopi Bengkulu asli dan lempuk durian kesukaanku. Di dalamnya juga ada surat, dan aku benar-benar gamang membacanya. Isinya, masih sama dengan surat-surat terdahulu, menanyakan; Kapan...
Ende
HIDUPKATOLIK.com - Senja yang disepuh sinar surya keemasan mengantarku pulang ke Jakarta. Empat tahun aku bermukim di jantung kota Paris untuk menempuh studi Performing Art. Perlahan pesawat mendarat di Bandara Soekarno-Hatta. Bapak dan Ibu...
Air Mata Kebebasan
HIDUPKATOLIK.com - Semburat merah di ufuk barat melukiskan panorama indah sang petualang yang tengah mencari kebenaran. Kebenaran bukan lagi perkara damainya embun pagi yang menyejukkan hati setiap penghuni kota duniawi. Apalah gunanya bertahan pada...
BURAKE
HIDUPKATOLIK.COM - AKU hanya duduk termangu di belakang Ansel yang sedang serius membawa motor. Kami hampir tak pernah berbicara sejak ia menjemputku tadi. Wajahnya juga datar-darat saja. Antara serius atau menyimpan sesuatu. Aku tak...
Nasi Kuning Bu Mar
Fr. Agustinus Budi Tjenggunawan
“PAGI, Bu Mar! Nasi kuningnya satu ya!” ucap Clara riang menyapa ibu penjual nasi kuning di depan gereja.
“Halo, Cantik! Siaap, sebentar ya… nih,” ujar Bu Mar tak kalah ceria seraya menyerahkan...
Reuni
HIDUPKATOLIK.com - Entah sudah berapa lama aku berupaya untuk mencarimu, mencari kabar dan berita tentang kamu. Kamu seperti hilang ditelan hutan belantara. Musnah ditelan bumi. Raib digondol maling. Mungkin aku tidak sungguh- sungguh mencarimu.
Sesekali kamu masih hadir dalam mimpiku, meski...
Ada Ayah di LA
HIDUPKATOLIK.com - Ibu selalu mengajak aku ke rumah Ndoro Eyang, jika Ndoro Eyang berulang tahun, setiap 30 Oktober. Menumpang bus dari Samas 26 kilometer dari Kota Yogya, kami akan menuju rumah Ndoro Eyang di...
Rembulan di Atas Kota
HIDUPKATOLIK.COM - “Hari ini sudah laku berapa?” tanya Emily -- tentu saja bukan nama sebenarnya -- kepadaku. Aku mengedikkan bahu dengan jengah. Kubenahi letak dudukku dengan lebih baik.
“Mungkin ini hari sialku, Em. Tidak ada...
Kisah Kasih Klara
HIDUPKATOLIK.COM ”Rangkaian kata-kataku menjadi sebuah cerita cinta telah pudar, justru ketika aku mulai mencintaimu,” Budiman membetulkan letak cangkir kopi panasnya. Lalu menatap wajah ayu Agatha.
”Ketika aku selesai mencintaimu, justru sebuah kisah cinta mulai aku...