Keajaiban dalam Sekotak Bakpia
HIDUPKATOLIK.COM
“RIN, aku besok berangkat untuk urusan kantor. Kamu mau dibawakan oleh-oleh apa?”
“Seperti biasa saja Wan, sekotak bakpia kacang hijau.”
“Lha, kalau itu kan sudah menjadi bawaan wajib. Bagaimana dengan baju kaos nan trendy?”
“Gak deh, kayaknya...
Pentas Daring
HIDUPKATOLIK.COM – Oleh Aloisius Eko
Pakde Nug menyepakati kerja sama dengan pihak Tutur Entertainment untuk mementaskan Wayang Orang Daring via youtube. Pakde Nug ingin mengikuti kesuksesan komunitas wayang orang asal Jakarta saat melakukan pentas daring. Desakan dari...
CAKAR MONYET
HIDUPKATOLIK.COM - MALAM kian larut diiringi rinai hujan. Udara malam membuat suasana saat itu terasa nyaman. Di teras rumah, suamimu Andre dan putra tunggalmu Herbert tengah terbenam dalam permainan catur. Mereka saling mengerahkan konsentrasi...
Pilihanmu Suster
HIDUPKATOLIK.com - SABTU sore tepatnya pukul 16:30 WIB. Tertanda waktunya untuk jalan-jalan. Kulayangkan pandangan ke langit, awan nan cerah. Tak seperti sore-sore sebelumnya, awan dipenuhi dengan warna hitam, tertanda hujan. Tetapi sore ini hujan tidak turun.
Sepertinya Tuhan mendengarkan segala rencana kami, yang kami...
Usaikan Kisah, Biarkan Rasa Membuncah
HIDUPKATOLIK.COM - “SUSTER, aku ingin bersamanya.”
“Kamu tidak akan bersamanya meskipun di sini.”
Suster Kepala menatap penuh kasih Mehulisa, perempuan berbibir tebal dengan pesona istimewa. Mendadak muncul tanpa pemberitahuan. Hanya mengetok pintu tepat bersamaan Suster Kepala...
Misa Jumat Pertama yang Terakhir
HIDUPKATOLIK.COM - SUDAH sepuluh menit berlalu namun Ario masih memilih-milih kemeja yang digantung dalam lemari. Biasanya memang aku yang menyiapkan kemeja untuknya saat berencana untuk bepergian. Sepertinya kini ia kebingungan saat harus memilih sendiri...
TIGA PULUH MENIT SAJA
HIDUPKATOLIK.COM - Cinder menatap Paulo sesaat setelah mendengar hasil pemeriksaan dokter. Paulo menunduk sedih namun tak sampai meneteskan air mata. Cinder menggenggam erat jemari kekasihnya itu seakan berusaha menularkan energi positif. Kecemasan yang selama...
Body Dysmorphic
HIDUPKATOLIK.COM - AKU terpaku di depan cermin. Dengan segenap perasaan, kucermati pantulan wajahku. Baru saja aku bersolek rada menor, tak sekadar menggunakan bedak tabur sebagaimana kebiasaanku. Upayaku mempercantik diri kali ini terbilang ekstra.
Kupulasi kedua...
ACONCAGUA
HIDUPKATOLIK.COM
MARET 1995.
Senja tampak muram. Rinai hujan yang tak kunjung reda menyempurnakan kelabu di hatiku. Sesuai pintamu, petang itu berlangsung ibadat di kediaman kita. Esok, kau dan dua rekanmu, Ulung dan Didin, hendak menuju Santiago...
BAPAK
HIDUPKATOLIK.COM RUMAH itu masih terlihat sama seperti terakhir kali aku meninggalkannya. Pagar hidup dari pohon teh-tehan tanpa pintu, jalan berhias batu-batu alam, kolam kecil di ujung taman tepat di bawah pohon kamboja semua masih...
Tuhan, Maafkan Saya
HIDUPKATOLIK.COM- SAYA masuk Kota Jakarta dengan tujuan pokok cari kerja. Bukan kerja apa saja, tetapi pekerjaan yang sesuai minat dan pengalaman. Minat dan pengalaman? Saya merasa terlatih sejak masuk seminari dalam tulis-menulis, terdidik lebih...
I’ll Be Home for Christmas
HIDUPKATOLIK.COM
Suatu ketika di masa kini.
“SATU, dua, tiga, em......,” Darani berhenti menghitung, spontan menoleh ke Agya yang sibuk dengan telepon genggamnya.
“Kenapa masih empat sih? Tuh, anak masih saja hidup dalam hayalan dan penantian tanpa batas....
Tak Ada Kue Jahe di Atas Meja
HIDUPKATOLIK.COM - MAS Yosa berdiri di depan pintu dengan senyum mengembang. Ia mengulurkan sebuah tas kertas berukuran besar dengan tulisan nama toko kue miliknya.
“Aku bawa kue-kue buatanku. Ada kue jahe juga.”
“Oh kue...ja..he..?” tanyaku gugup....
Pertobatan di Usia Senja
HIDUPKATOLIK.com - Malam itu Yustina berada di taman. Ia duduk di sebuah kursi tua yang mulai lapuk, memandangi bulan, menyaksikan awan gelap dan merasakan kesunyian malam. Ia tak mempedulikan angin malam yang kejam mengilukan...
TIADA BUNGA LEBARAN UNTUK LAILA
HIDUPKATOLIK.COM
I
DELAPAN menit lagi , Kereta Eurostar meninggalkan Stasiun Pancras International London menuju Paris. Aku berlari kecil menelusuri koridor stasiun. Masuk gerbong kutemukan tempat dudukku, kursi 7A. Kutatap penumpang berkursi 7B. Perempuan berwajah Asia, seusiaku....