Cerpen

HIDUPKATOLIK.COM - RASA takut membangunkan aku dari tidur yang baru sejenak. Serta-merta aku tepekur di bibir ranjang. Seraya menggosok-gosok pelupuk mata, aku berupaya menata ulang alur mimpi yang menghampiri. Seketika bulu kudukku meremang. Seorang perempuan...

HIDUPKATOLIK.com - Pasrah. Kata itu sangat tepat menggambarkan kondisiku saat ini. “Bagaimana, Ani?” tanya Ibu, calon mertuaku. “Saya menurut saja,” jawabku. “Baiklah. Jadi, apa pun yang kami putuskan harus kamu turuti ya,” kata Ibu lagi. Aku mengangguk....

HIDUPKATOLIK.COM - BARU saja aku akan menghidupkan mesin motor ketika dari jarak sekitar seratus meter ada orang melambaikan tangan. Telapak tangannya diangkat dan ditampakkan. Itu pertanda agar aku berhenti dulu. Jangan menghidupkan mesin motor. Seorang...

HIDUPKATOLIK.com - PAGI ini terasa melelahkan bagiku. Perjalanan panjang dari Batam menuju Siantar begitu melelahkan. Setibanya di komunitasku, ingin rasanya aku langsung membaringkan badanku. Namun barang-barangku belum kususun di lemari. Aku sungguh bahagia dapat melanjutkan panggilan suci ini meskipun aku tahu...

HIDUPKATOLIK.com - Dengan penuh keragu-raguan kuambil lilin berstiker gambar Bunda Maria di kotak lilin yang selalu ada di rumah. Kami terbiasa menyimpan banyak lilin karena rumah kami sering ketempatan ibadat lingkungan. Beberapa di antara...

HIDUPKATOLIK.COM – Oleh Aloisius Eko  Pakde Nug menyepakati kerja sama dengan pihak Tutur Entertainment untuk mementaskan Wayang Orang Daring via youtube. Pakde Nug ingin mengikuti kesuksesan komunitas wayang orang asal Jakarta saat melakukan pentas daring. Desakan dari...

HIDUPKATOLIK.com - SABTU sore tepatnya pukul 16:30 WIB. Tertanda waktunya untuk jalan-jalan. Kulayangkan pandangan ke langit, awan nan cerah. Tak seperti sore-sore sebelumnya, awan dipenuhi dengan warna hitam, tertanda hujan. Tetapi sore ini hujan tidak turun. Sepertinya Tuhan mendengarkan segala rencana kami, yang kami...

HIDUPKATOLIK.COM - SUDAH sepuluh menit berlalu namun Ario masih memilih-milih kemeja yang digantung dalam lemari. Biasanya memang aku yang menyiapkan kemeja untuknya saat berencana untuk bepergian. Sepertinya kini ia kebingungan saat harus memilih sendiri...

HIDUPKATOLIK.COM - AKU terpaku di depan cermin.  Dengan segenap perasaan, kucermati pantulan wajahku. Baru saja aku bersolek rada menor, tak sekadar menggunakan bedak tabur sebagaimana kebiasaanku. Upayaku mempercantik diri kali ini terbilang ekstra. Kupulasi kedua...

HIDUPKATOLIK.COM -  DAN teruslah, dalam ranggas pepohon nangka tua, seorang menabuh tangis yang mengendus bau kemenyan terbakar, mirip harum tipis air mawar. Suara tangisan itu jamak menderit seperti engsel pintu yang kurang lumasan minyak, sesekali melolong dan memekik seperti...

HIDUPKATOLIK.com - Aku berdiri bagaikan berada di semak berduri. Ketika aku berjalan betapa sakit telapak kakiku. Hidup hanya dalam kemampuan yang terbatas. Apakah mereka mengerti keadaan yang kumiliki sehingga mereka menyia-nyiakan kesempatan itu? Setiap...

HIDUPKATOLIK.COM Terjual! Tangan keriput Ibu bergetar memegang bolpen menggoreskan tanda tangan pada kwitansi pembayaran tanah di kaki Gunung Sibayak wilayah Sumatera Utara. Ludi anak tertua penuh kasih membantu Ibu tetap tegak di kursi. Ruwi adiknya beberapa...

HIDUPKATOLIK.COM - SEBENTAR lagi, pagi bakal menuju tengah hari. Sulur-sulur mentari mulai terasa menggigit kulit sementara silau cahayanya mengerutkan pupil mataku. Kupercepat langkah mencapai lokasi, sebagaimana janjiku padamu. Akhirnya, dengan bulir-bulir peluh yang membasuh...

HIDUPKATOLIK.com - Siang itu, sang raja siang begitu geram menatap bumi, menyengat membakar kulit. Tetapi para pengejar rupiah tak menghiraukan. Debu bertebaran menari riah didampingi asap dari kuda-kuda besi yang berkeliaran meramaikan jalan kota....

HIDUPKATOLIK.com - Aku tak percaya dengan ulasan-ulasan yang mereka lontarkan. Aku tahu bagaimana sikapnya selama ini. Sandaran pendampingnya telah lama menghapus jejak dan tak akan pernah kembali lagi. Namun hal itu tak mengubah hidupnya...