Syahdu Senja di Ende
HIDUPKATOLIK.COM - MENTARI membiaskan berkas-berkas jingga. Bayu rembang petang membelai kulit Soekarno. Syahdu nian. Kapal van Riebeeck perlahan membiarkan diri dipeluk pelabuhan Ende. Hari ini 14 Januari 1934.
“Dik Inggit, tolong bangunkan Ratna dan Bunda...
Pilihanmu Suster
HIDUPKATOLIK.com - SABTU sore tepatnya pukul 16:30 WIB. Tertanda waktunya untuk jalan-jalan. Kulayangkan pandangan ke langit, awan nan cerah. Tak seperti sore-sore sebelumnya, awan dipenuhi dengan warna hitam, tertanda hujan. Tetapi sore ini hujan tidak turun.
Sepertinya Tuhan mendengarkan segala rencana kami, yang kami...
Saohagölö, Beni!
HIDUPKATOLIK.com - Pak Buala! Cepaaat!” teriakan warga bersahut-sahutan.
“Hape-nya mati. Mungkin dia kelelahan, semalam dia urus panggung RW sampai dini hari!”
“Makanya samperin ke rumahnya!!!” teriak Pak RW panik.
“Kasih udara buat Pak Rizal! Minggir… minggur!”
Pak Rizal...
Usaikan Kisah, Biarkan Rasa Membuncah
HIDUPKATOLIK.COM - “SUSTER, aku ingin bersamanya.”
“Kamu tidak akan bersamanya meskipun di sini.”
Suster Kepala menatap penuh kasih Mehulisa, perempuan berbibir tebal dengan pesona istimewa. Mendadak muncul tanpa pemberitahuan. Hanya mengetok pintu tepat bersamaan Suster Kepala...
Ada Tangis di Pasungan
HIDUPKATOLIK.COM - DAN teruslah, dalam ranggas pepohon nangka tua, seorang menabuh tangis yang mengendus bau kemenyan terbakar, mirip harum tipis air mawar. Suara tangisan itu jamak menderit seperti engsel pintu yang kurang lumasan minyak, sesekali melolong dan memekik seperti...
ACONCAGUA
HIDUPKATOLIK.COM
MARET 1995.
Senja tampak muram. Rinai hujan yang tak kunjung reda menyempurnakan kelabu di hatiku. Sesuai pintamu, petang itu berlangsung ibadat di kediaman kita. Esok, kau dan dua rekanmu, Ulung dan Didin, hendak menuju Santiago...
SOPAK
HIDUPKATOLIK.COM - SEBENTAR lagi, pagi bakal menuju tengah hari. Sulur-sulur mentari mulai terasa menggigit kulit sementara silau cahayanya mengerutkan pupil mataku. Kupercepat langkah mencapai lokasi, sebagaimana janjiku padamu. Akhirnya, dengan bulir-bulir peluh yang membasuh...
Mungkin
HIDUPKATOLIK.com - Siang itu, sang raja siang begitu geram menatap bumi, menyengat membakar kulit. Tetapi para pengejar rupiah tak menghiraukan. Debu bertebaran menari riah didampingi asap dari kuda-kuda besi yang berkeliaran meramaikan jalan kota....
I’ll Be Home for Christmas
HIDUPKATOLIK.COM
Suatu ketika di masa kini.
“SATU, dua, tiga, em......,” Darani berhenti menghitung, spontan menoleh ke Agya yang sibuk dengan telepon genggamnya.
“Kenapa masih empat sih? Tuh, anak masih saja hidup dalam hayalan dan penantian tanpa batas....
Tak Ada Kue Jahe di Atas Meja
HIDUPKATOLIK.COM - MAS Yosa berdiri di depan pintu dengan senyum mengembang. Ia mengulurkan sebuah tas kertas berukuran besar dengan tulisan nama toko kue miliknya.
“Aku bawa kue-kue buatanku. Ada kue jahe juga.”
“Oh kue...ja..he..?” tanyaku gugup....
Doa Sang Filsuf
HIDUPKATOLIK.com - “FILSAFAT itu ilmunya orang gila. Filsafat itu ilmu orang sombong karena mengabaikan Tuhan.” Setidaknya, itulah yang dikatakan ayahnya.
Tahun ini adalah tahun ketiga bagi Yudi yang hampir tak pernah lagi ke gereja sejak belajar filsafat. Bukan hanya aku, sahabatnya yang heran,...
Surat untuk Calon Imam
HIDUPKATOLIK.com - Kepada: Fr. Fransiskus Antasena Damai Kristus. Bagaimana kabarmu sekarang kawan? Lama aku tak bersua denganmu, lama juga aku tak mendengar kabar tentangmu. Maaf, jika aku baru kali ini mengirim surat padamu. Aku...
RINDU ROMO STORMAN
HIDUPKATOLIK.COM - “SUATU hari aku akan mengatakan kepada romo muda itu, berhentilah memamerkan gaya hidupnya,” kata Jaka mengawali percakapan di suatu pagi.
“Kenapa begitu,” sahut Martin yang duduk tepat di depannya sambil menghisap sebatang rokok...
Wanita di Depan Pojok Pagar Rumah
HIDUPKATOLIK.com - Sore itu, hujan mulai reda. Sisa tetesannya membasahi jendela kamarku. Kicauan burung merdu terdengar di bawah rintikan hujan. Aku menatap ke arah depan rumah. Seorang wanita berdiam diri di depan pojok pagar...
LAGETANG
HIDUPKATOLIK.COM - ALUNAN calung bertalu-talu. Alat musik tradisional yang terbuat dari bambu itu mengiringi semaraknya suasana. Malam kian larut. Cahaya dari beberapa petromaks sanggup menaklukkan kegelapan. Dalam perhelatan di pekarangan sebuah rumah di Desa...