web page hit counter
Jumat, 22 November 2024

Pulang

HIDUPKATOLIK.COM - AKU baru saja menata stoples-stoples mika berisi kue kering pesanan para pelanggan saat terdengar  dering telepon. Melihat nama yang muncul di layar gawaiku membuat moodku sedikit  kacau. Kuembuskan napas panjang lalu kuseret...

Bulan Mei Ada Reformasi

HIDUPKATOLIK.com - HUJAN deras di penghujung Februari berwarsa 1998. Gang Pandega Marta, di Jalan Kaliurang Yogya yang biasanya ramai, tampak lengang. Jam menunjuk ke angka sepuluh malam. Dari kamar kos aku masih terbenam dengan buku-buku, mesin ketik dan secangkir kopi. Tulisan opini...

Tungku Hati Menanak Cinta

HIDUPKATOLIK.com - Hujan deras. Udara dingin. Kedua kaki merapat. Tangan terkatup di dada. Angin semakin ribut. Alang-alang atap rumah beterbangan. Percikan air membasahi dinding bambu. Kayu api semuanya basah. Babi terus berteriak. Kambing ikut...

Salon Sebelah Rumah

HIDUPKATOLIK.com - Sudah lama aku menjadi pelanggan salon di sebelah rumahku. Sejak rambutku masih hitam, sampai mulai beruban. Orang tua lebih praktis berambut pendek, cuci rambutnya juga jadi lebih mudah. Sebagai biarawati, setiap cuti...

Sepotong Hatiku Tertinggal di Beranda Susteran

HIDUPKATOLIK.COM - PAGI masih teramat dini ketika aku berhenti sejenak di balik rerumputan perdu yang daun-daunnya masih basah oleh sisa-sisa hujan tadi malam. Kubenahi lagi kain pembungkus makhluk mungil yang sedari tadi meringkuk dalam...

KOTAK ABU

HIDUPKATOLIK.COM - WAKTU baru beberapa menit lepas dari pukul 06.00. Sepagi ini sepasang lelaki dan perempuan tampak duduk di depan kotak abu di koridor II. Hem, aku mengenali sosok lelaki itu. Lelaki itu adalah Chandra,...

Pelukan Danau Toba

HIDUPKATOLIK.com - RUMAHKU, waktu masih anak-anak di Simanindo, adalah sebuah rumah mungil bertangga, berada di tengah hutan bayon yang sepi dan mencekam. Daun-daun bayon yang lurus memanjang itu, adalah surga bagi Mamak karena akan diolahnya menjadi berbagai jenis anyaman. Sampai malam, Mamak masih...

Perempuan dalam Lukisan

HIDUPKATOLIK.com - Kulihat jam di pergelangan tanganku. Sepuluh menit lagi kereta yang kutumpangi sampai di stasiun terakhir. Sepanjang usiaku, aku tak pernah melakukan perjalanan sendirian sejauh ini. Kedua eyangku tak pernah membiarkanku pergi sendirian....

PERTOBATAN DI MAKAM KUDUS

HIDUPKATOLIK.COM- PAGI baru saja beranjak. Kapal yang kutumpangi dari Alexandria merapat ke salah satu dermaga di Yerusalem. Sementara para penumpang bergegas mendarat, aku termangu di buritan kapal. Aku harus menjumpai sang nakhoda karena aku...

Ibu Maria

HIDUPKATOLIK.com - UDARA malam begitu dingin. Angin sepoi-sepoi berhembus memasuki lorong gereja. Seorang ibu sedang duduk di hadapan Patung Bunda Maria dengan tangan terbuka seolah-olah sedang menyambutnya. Maria, demikianlah namanya. Dialah koster gereja kami sejak dua puluh tahun terakhir. Usianya sudah memasuki lima puluhan. Namun...

Jodoh di Malam Natal

HIDUPKATOLIK.com -  BARUSAN, Mama mengirimkan paket ke kantorku di kawasan Sudirman. Isinya kopi Bengkulu asli dan lempuk durian kesukaanku. Di dalamnya juga ada surat, dan aku benar-benar gamang membacanya. Isinya, masih sama dengan surat-surat terdahulu, menanyakan; Kapan...

Ende

HIDUPKATOLIK.com - Senja yang disepuh sinar surya keemasan mengantarku pulang ke Jakarta. Empat tahun aku bermukim di jantung kota Paris untuk menempuh studi Performing Art. Perlahan pesawat mendarat di Bandara Soekarno-Hatta. Bapak dan Ibu...

Air Mata Kebebasan

HIDUPKATOLIK.com - Semburat merah di ufuk barat melukiskan panorama indah sang petualang yang tengah mencari kebenaran. Kebenaran bukan lagi perkara damainya embun pagi yang menyejukkan hati setiap penghuni kota duniawi. Apalah gunanya bertahan pada...

BURAKE

HIDUPKATOLIK.COM - AKU hanya duduk termangu di belakang Ansel yang sedang serius membawa motor. Kami hampir tak pernah berbicara sejak ia menjemputku tadi. Wajahnya juga datar-darat saja. Antara serius atau menyimpan sesuatu. Aku tak...

Boat untuk Rein

HIDUPKATOLIK.COM - TAK ada lagi dan telah menghilang bahwa langkah ini hanya bersandiwara dalam melangkah. Bagaimana mungkin putihnya kata-katamu memudar begitu saja. Kusadari tak seharusnya hal ini menjadi hiasan yang begitu pahit untuk kualami....