HIDUPKATOLIK.com - SELAMA empat minggu Juni lalu, beberapa lagu dalam album “Requiem†berhasil nangkring di puncak tangga lagu Billboard. Lagu-lagu Gregorian dalam album ini digarap anggota Persaudaraan Imam Santo Petrus (Priestly Fraternity of St Peter/FSSP). Lagu Gregorian dalam Requiem biasa dinyanyikan dalam ritus pemakaman.
Mungkin terasa aneh, bagaimana mungkin musik klasik Latin yang dinyanyikan para imam dan didedikasikan untuk Gereja bisa sedemikian populer. Seorang imam muda dari FSSP, Pastor Zachary Akers memberikan keterangan kepada Radio Vatikan, seperti dilansir Kamis, (22/6).
“Saya pikir, orang tertarik pada keindahan, entah itu di Gereja Katolik, atau bahkan dunia sekuler,†ujar Pastor Akers. “Orang-orang tertarik pada transendensi dalam bentuk nyanyian kuno ini, yang merupakan warisan Gereja kita. Saya sangat senang bahwa lagu-lagu ini diterima dengan baik, tidak hanya di dunia Katolik, tapi bahkan dalam musik klasik sekuler.â€
Pastor Akers juga berbicara tentang daya tarik nyanyian Gregorian bagi orang muda. “Saya kira, orang muda suka menjadi bagian dari sesuatu yang lebih tua dan lebih besar dari diri mereka sendiri.â€
Kaum muda, lanjutnya, haus akan kebenaran dan karenanya tidak mengejutkan, mereka mencari sesuatu yang “lebih dalamâ€.
“Apa yang kami lakukan,†kata Pastor Akers, “kembali menyajikan musik yang indah ini, yang bukan hanya komposisi musikal, tapi ini adalah doa. Jadi, ini salah satu cara menyalakan lilin di tengah kegelapan dunia ini, dengan menunjukkan keindahan yang ditawarkan Gereja.â€
Y. Prayogo