Jejak 80 Tahun Paroki Transmigran

323
Mgr Harun Yuwono memotong tumpeng HUT 80 tahun Paroki Metro.
[HIDUP/Sr M. Fransiska FSGM]

HIDUPKATOLIK.com - SEJARAH mencatat Paroki Hati Kudus Yesus Metro, Lampung, Keuskupan Tanjungkarang diawali dengan kehadiran para transmigran dari Jawa yang tinggal di Bedeng tahun 1936. Berkat bantuan Pastor M. Gerardus Nielen SCJ, banyak di antara mereka yang lantas memutuskan menjadi Katolik. Perjuangan ini diteruskan Pastor Nielen SCJ. Kesulitan yang dihadapi saat itu adalah pendudukan Jepang. Ketika itu, banyak imam dan suster ditangkap dan dipenjarakan di Tanjungkarang, bahkan dipindahkan ke Mentok, Bangka dan ke Belalau, Sumatera Selatan.

Meski bagaikan anak ayam kehilangan induknya, Gereja tetap berkembang dan baru saja merayakan ulang tahun Paroki Metro ke-80. Perayaan syukur yang bertemakan “Mewujudkan Kesetiakawanan” ini dipimpin Uskup Tanjungkarang Mgr Yohanes Harun Yuwono. Mgr Harun berpesan agar iman umat tak kendor hanya karena menjadi minoritas dalam masyarakat. “Teruslah hidup dalam kebenaran iman, seperti yang telah diwariskan para pendahulu,” tegas Mgr Harun.

Ketua Panitia Bambang Irawan memaparkan, kegiatan ini diharapkan membantu umat agar lebih dewasa dan mandiri. Sesuai tema, umat juga harus setia kawan terhadap sesama dan Tuhan. Perayaan yang bertepatan dengan Hari Raya Hati Yesus yang Mahakudus ini digunakan para imam-imam Hati Kudus Yesus (SCJ) dan biarawati Suster-suster Hati Kudus (HK) untuk membarui kaul.

Sr M. Fransiska FSGM (Lampung)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini