Uskup Dibunuh secara Brutal

347
Mgr Samuel Kleda memberikan keterangan dalam jumpa pers dengan awak media. Foto Insert: Mgr Jean Marie Benoît Bala. [gdb.voanews.com]

HIDUPKATOLIK.com – Penemuan mayat Uskup Bafia, Kamerun, Mgr Jean Marie Benoît Bala masih menyisakan misteri. Mayatnya ditemukan di Sungai Sanaga, beberapa kilometer dari Pont de l’Enfance. Penyebab kematiannya masih menjadi perhatian serius Konferensi Waligereja Kamerun. Para Uskup Kamerun yakin bahwa Mgr Bala dibunuh.

Ketua Konferensi Waligereja Kamerun, Mgr Samuel Kleda menegaskan kembali pernyataan resmi Konferensi Waligereja Kamerun. Uskup Agung Douala itu mengungkapkan pernyataan tersebut dalam pertemuan dengan para wartawan di Kantor Konferensi Waligereja Kamerun. Mgr Bala, tegasnya, telah dibunuh secara brutal. Hal ini mempertegas posisi para Uskup Kamerun yang pernyataan resminya sudah diterbitkan pada 13 Juni silam.

Pada 4 Juli lalu, Jaksa Penuntut Umum di Pengadilan mengeluarkan pernyataan bahwa hasil otopsi terhadap jenazah Mgr Bala menunjukkan tidak adanya tindak kekerasan yang dialami mendiang Uskup Bafia tersebut. Otopsi tersebut juga dibantu oleh dua praktisi hukum dari luar negeri untuk memperkuat hasil proses pencarian penyebab kematian sang Uskup. Dikatakan bahwa kematian Mgr Bala disebabkan karena mati tenggelam di Sungai Sanaga, seperti dilansir Agenzia Fides (10/7). Hasil otopsi lanjutan ini memperkuat hasil pemeriksaan awal yang dilakukan oleh dokter lokal, yang sejak awal menyebutkan bahwa penyebab kematian Mgr Bala adalah mati tenggelam.

Meskipun pihak berwenang telah mengeluarkan pernyataan resmi, Konferensi Waligereja Kamerun tetap teguh pada pendirian seperti pernyataan resmi yang sudah dikeluarkan. “Kami punya kesan bahwa kaum religius di Kamerun secara khusus menjadi target kekuatan jahat yang hingga sekarang belum jelas,” tegas Mgr Samuel Kleda, mengulangi pernyataan resmi Konferensi Waligereja Kamerun.

Para Uskup Kamerun menyerukan agar keadilan ditegakkan. Misteri kematian Mgr Bala harus diungkap supaya tidak menjadi tanda tanya seperti banyak kasus pembunuhan kaum berjubah yang pernah terjadi di Kamerun. Mereka tetap mendesak pemerintah untuk menyelesaikan tragedi ini.

R.B.E. Agung Nugroho

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini