Renungan Senin, 3 Juli 2017 : Luka Tomas

125
[thecultureenthusiast.blogspot.com]

HIDUPKATOLIK.com - Pekan Biasa XIII; Ef 2: 19-22; Mzm 117; Yoh 20:24-29

ADA dua ungkapan dalam teks Injil hari ini yang mengungkapkan dua keadaan yang berlainan. Yang pertama “Tomas tidak ada bersama-sama” mereka dan yang kedua “Tomas ada bersama-sama” mereka. Meski dua kalimat di atas hanya dibedakan oleh kata “tidak” tetapi konsekuensinya sangatlah fatal. Dalam kalimat pertama dilukiskan Tomas terpisah dari para murid. Hal itu membuat Tomas tidak melihat Tuhan dan tidak percaya dengan pewartaan para murid lain tentang Tuhan yang bangkit.

Tomas adalah gambaran murid Tuhan yang “terluka” karena kematian guru mereka. Luka itu terlihat dari tantangan Tomas kepada para murid lain. Ada tiga syarat yang semakin lama semakin berat yang diajukan Tomas. Mulai dari “melihat” bekas paku pada tangan Yesus, “mencucukkan jarinya” ke dalam bekas paku itu, dan yang ketiga yang sepertinya lebih mengerikan lagi adalah “mencucukan tangannya” ke dalam lambung Yesus. Tomas semakin nekad dan ekstrim membentengi diri untuk percaya.

Dalam kalimat kedua digambarkan kini Tomas berada bersama para murid. Menarik bila kita perhatikan adalah bagaimana Tuhan Yesus menyembuhkan luka Tomas dan para murid. Yesus menyembuhkan luka Tomas dalam konteks kebersamaan dengan murid lainnya. Tomas melihat Tuhan dan disembuhkan dari luka-lukanya. Dari proses penyembuhan inilah lahir sebuah ungkapan iman yang luar biasa, “Ya, Tuhanku dan Allahku.” Komunitas umat beriman merupakan elemen penting dalam hidup beriman, karena di situlah iman kita berkembang, termasuk terluka dan disembuhkan.

Romo Josep Ferry Susanto

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini