Saat Misa Pembukaan Kongres Nasional PMKRI, Uskup Mandagi Berharap Kongres Berjalan dengan Baik: Panggilan PMKRI adalah Membangun Persaudaraan

184
Uskup Agung Merauke, Mgr. Petrus Canisius Mandagi, MSC

HIDUPKATOLIK.COM – Ini pesan yang disampaikan Uskup Agung Merauke, Mgr Petrus Canisius Mandagi MSC kepada peserta Kongres Nasional PMKRI XXXIII dan MPA XXXII yang berlangsung dari 7-13 Juli 2024 saat misa pembukaan  yang dilaksanakan di Gereja St.Fransiskus Xaverius Katedral Merauke, (Minggu 7 Juli 2024).

“Panggilan dan perutusan Gereja termasuk panggilan dan perutusan Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) adalah  membangun iman, membangun persaudaraan dan  bela rasa. Ini hanya mungkin kalau ada contoh atau teladan. Teladan adalah khotbah yang paling jitu,” ungkapnya di hadapan para peserta yang datang dari seluruh Indonesia.

Turut serta imam konselebran dalam misa pembukaan Pastor Moderator PMKRI Nasional, Pastor Agustinus Setyo Wibowo SJ, Kepala Paroki Katedral Merauke, Pastor Hendrikus  Kariwop MSC, Sekjen Keuskupan Agung Merauke Pastor Johanes Kandam, dan Diakon Anton Elmas.

Uskup Mandagi berfoto bersama para imam konselebran, Ketua PMKRI Nasional, Tri Natalia Urada, dan peserta Kongres. (HIDUP/Helen Yovita Tael-Komsos KAMe)

Uskup Mandagi  mengatakan, “Seringkali kita diwarnai dengan kegagalan dan penderitaan. Itulah hidup manusia, tetapi pertanyaan apakah ketika mengalaminya kita mundur, kita takut dan kita menyerah.”

Ia menekankan logo kedatangan Paus berisi tiga kata yang luar biasa yakni Iman, Persaudaraan dan Belarasa

“Pertama, Iman. Mahasiswa Katolik diharapkan mewartakan iman bahwa Yesus di atas segala-galanya. Di zaman sekarang  banyak orang  menjadi kafir, mungkin juga banyak mahasiswa Katolik menjadi kafir, tidak sembayang dan tidak beriman,” kata Uskup.

Terkati dengan yang, kedua, membangun persaudaraan, Uskup Mandagi mengatakan,  mahasiswa Katolik harus hidup rukun dan damai  dan menghindari perkelahian atas nama agama.  Memberi kesaksian dan persaudaraan bukan kekerasan. Membangun dialog dan menunjukan persaudaraan

“Ketiga, Belarasa.  Paus fransiskus sangat menggarisbawahi belarasa ini yang sudah hilang. Di zaman modern  ini sudah hilang belarasa. Panggilan sebagai murid Yesus juga memakai otak didalam memperjuangkan keadilan dan kebenaran,”tuturnya.

Lebih lanjut Uskup Mandagi berharap agar dengan adanya Kongres ini, peserta disadarkan untuk membuka mata untuk belajar dari sosok Yesus.  “Seperti Yesus datang ke tempat asalnya. Orang-orang terdekat-Nya menolak, mencibir dan meragukan kemampuannya, tetapi Yesus tidak menyerah tetap mewartkan kabar baik dan berjalan dari desa ke desa. serta berani mati di Kayu salib karena mewartakan kabar baik,” ujarnya.

Uskup Mandagi juga mengapresiasi ketua PMKRI yang  adalah seorang perempuan. “Bersyukur punya perempuan sedemikian ini. Proficiat!” tambahnya.

Uskup berpesan agar Kongres berjalan dengan baik. Ia berharap tidak terjadi perkelahian dalam Kongres.

Sebanyak 45 cabang dan calon cabang yang akan mengikuti kegiatan Kongres diharapkan menghasilkan ide dan gagasan yang baik untuk kemajuang organisasi PMKRI, Gereja dan Bangsa.

Helen Yovita Tael (Merauke) 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini