HIDUPKATOLIK.COM – Usai menyerahkan tongkat kegembalaan Keuskupan Banjarmasin kepada penerusnya, Mgr. Victorius Dwiardy, OFMCap pada 4 November 2023 lalu; Uskup Emeritus Keuskupan Banjarmasin Mgr. Petrus Boddeng Timang memutuskan untuk kembali ke Keuskupan Agung Makassar, Sulawesi Selatan.
Selasa, 12 Desember 2023, pesawat Citylink dengan nomor penerbangan QG-485 jurusan Banjarmasin-Surabaya terbang meninggalkan Bandara Syamsudin Noor, Banjarbaru membawa Mgr. Petrus Timang. Pesawat tinggal landas sekitar pukul 08.40 Wita.
Setibanya di Bandara Juanda Surabaya, Mgr. Petrus Timang pindah ke pesawat Citylink lainnya dengan nomor penerbangan QG-350 jurusan Surabaya-Makassar. Pesawat ini kemudian terbang pada pukul 12.45 Wib menuju Bumi Lakipadada.
Diantar Rombongan
Uskup Victorius bersama rombongan yang terdiri dari beberapa imam, suster, karyawan Keuskupan Banjarmasin, dan sejumlah umat ikut mengantarkan keberangkatan Mgr. Petrus Timang ke Bandara.
Sebelum rombongan bertolak dari Gereja Keluarga Kudus Katedral Banjarmasin, Uskup Timang berkesempatan menyalami dan mendoakan belasan suster dan umat yang tergabung dalam Komunitas Misa Subuh Paroki Katedral yang melepas kepergiannya di halaman gereja.
Suasana akrab dan penuh persaudaraan tampak dari peristiwa pagi itu. Mengenakan rompi hitam dengan tulisan punggung “Deus Caritas Est” serta memakai topi model fedora berwarna krem dengan pita cokelat kehitaman, Mgr. Timang terlihat begitu bersemangat, meskipun suasana perpisahan pagi itu terasa mengharu biru.
Selama di bandara, keakraban dan perbincangan terjalin akrab antara Uskup Timang dengan rombongan yang mengantarkannya; hingga tiba saat ia melambaikan tangannya menuju ke gate yang sudah ditentukan.
Langkah-langkah Uskup berusia 76 tahun ini terlihat tegap, melangkah dengan pasti dan tanpa ragu-ragu, sembari menggendong sebuah tas di punggungnya. Sebuah tas lain tampak menggantung di pundak kirinya, dan sebuah tas jinjing digenggamnya erat-erat di tangan kirinya. Sementara tangan kanannya memegang lembaran tiket pesawat.
Pernah Menjadi “Juru Kunci” di SPC
“Boleh dicoba. Walau jarak usia antara diri saya dengan para peserta didik lumayan jauh, tak ada yang mustahil bagi Allah dan bagi orang yang berusaha menyandarkan diri dan pelayanannya pada kuasa Allah,” ucap Uskup Timang kepada HIDUP dalam sebuah pesan singkat pada Jumat, 15 Desember 2023.
Sesuai dengan SK yang diterimanya dari Uskup Agung Makassar Mgr. John Liku-Ada’ tertanggal 11 Desember 2023, Mgr. Timang mendapat kepercayaan untuk menjadi Bapa Rohani dan Bapa Pengakuan untuk para seminaris retorika di Seminari Santo Petrus Claver (SPC) Makassar. Selain itu, ia pun menjadi dosen pengajar bahasa Latin di seminari ini.
Jika menilik ke masa silam, Mgr. Timang merupakan alumi SPC. Selama menempuh pendidikan di SPC, ia dikenal sebagai siswa yang pintar. Karena itulah dirinya kemudian dipercaya menjadi asisten guru dan bertugas mengajar sesama siswa, terutama untuk pelajaran bahasa Latin.
Selain itu, ia juga menjadi “juru kunci” yang memegang macam-macam kunci di kompleks Seminari Menengah yang terdiri dari asrama siswa dan kampus. Hal tersebut berlangsung antara tahun 1964 hingga tahun 1966.
Bersama ketiga seminaris lainnya, ia selanjutnya menjadi angkatan keenam (1966/1967) yang diberangkatkan ke Seminari Tinggi Anging Mammiri Yogyakarta. Dari keempat seminaris tersebut, tiga orang di antaranya sampai pada jenjang imamat, yaitu Pastor Matheus Bakolu, Pastor Urbanus Tongli, dan Pastor Petrus Timang.
Di kemudian hari, Uskup Timang pun mendapat kepercayaan dari Mgr. Th. Lumanauw (Uskup Keuskupan Agung Ujung Pandang saat itu) untuk menjabat sebagai rektor di Seminari Tinggi Anging Mammiri Yogyakarta mulai Oktober 1979 hingga 1982.
Berjuta Kesan Mendalam
Sepekan sebelumnya, digelar beberapa acara bertajuk “Pisah Sambut” antara Uskup Timang dan Uskup Victorius. Dari beberapa acara pisah sambut yang digelar, salah satu di antaranya adalah acara pisah sambut yang diselenggarakan pada Kamis, 30 November 2023 lalu.
Acara pisah sambut ini merupakan acara pamungkas dari pertemuan DKP (Dewan Karya Pastoral) Pleno Keuskupan Banjarmasin yang digelar sejak Rabu, 29 November 2023. Acara pisah sambut ini pun dihadiri oleh komunitas-komunitas biarawan dan biarawati yang ada di wilayah Dekanat Banjarmasin.
Di awal sambutan singkatnya, Uskup Timang berusaha menjawab beragam pertanyaan senada yang dialamatkan kepadanya. Pertanyaan itu seputar alasan mengapa ia kemudian memutuskan kembali ke tempat asalnya.
“Tuhan yang memulai, tentu saja Tuhan yang akan menyelesaikannya. Saya kira itulah filosofi yang diinspirasikan dari Kitab Suci; sehingga untuk setiap pertemuan, tentu saja akan ada ending-nya yaitu perpisahan. Saya juga pergi dengan menempuh jarak yang tidak jauh-jauh amat, hanya sejauh Selat Makassar saja,” ucapnya menghibur.
Lebih lanjut ia mengisahkan pengalamannya yang berharga saat perjumpaan dengan Uskup Prajasuta, MSF sebelum berangkat ke Yogyakarta. Dalam pesan-pesan yang disampaikannya, Uskup Prajasuta mengatakan bahwa Keuskupan Banjarmasin mempunyai umat yang murah hati.
“Puji Tuhan, sampai hari ini kita dapat membangun sejumlah gereja. Mimpi kita, dari Banjarmasin sampai ke ujung Kalimantan Selatan dan Tengah, dibangun gedung-gedung gereja untuk meninggalkan jejak-jejak kasih Allah di sepanjang jalan kenangan yang sudah kita lewati. Juga dari Banjarmasin hingga ke perbatasan Kalimantan Timur, telah berdiri paroki-paroki yang sekarang digembalakan oleh saudara-saudara para Fransiskan,” bebernya.
Di akhir sambutannya, Uskup Timang mengingatkan semua yang hadir, bahwa kehadiran kita sebagai umat Katolik bukanlah untuk menjadi bagian dari persoalan yang ada; namun justru hadir sebagai solusi yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
Dalam sambutannya, Uskup Victorius menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Uskup Timang yang telah menggembalakan Keuskupan Banjarmasin selama 15 tahun terakhir.
“Tuhan sudah menganugerahkan Mgr. Petrus Timang sebagai hadiah yang besar bagi Keuskupan ini. Ia sudah melanjutkan cita-cita, misi, dan harapan-harapan para pendahulunya untuk menjadikan gereja di Keuskupan Banjarmasin ini semakin baik, mengakar imannya, dan mantap kesaksian hidupnya, sekaligus semakin cerah masa depannya,” ungkapnya.
Lebih lanjut Mgr. Victorius berujar bahwa tugas dirinya hanyalah menemani, menyemangati, dan mengkoordinir bakat-bakat dan talenta-talenta yang sebelumnya sudah ditumbuhkan oleh Uskup Timang, “Agar semua itu dapat sungguh-sungguh lebih berkembang demi kemuliaan Tuhan,” pungkasnya.
Antonius Esthi Sanyoto salah satu staf sekretariat Keuskupan Banjarmasin, menuturkan kesannya terhadap Uskup Timang. “Beliau adalah pribadi yang mau menghargai setiap keberhasilan (walau sekecil apapun), dengan ucapan kata selamat, bagus, atau luar biasa. Kata-kata itu sangat membesarkan hati saya sekaligus memotivasi untuk berkarya lebih baik lagi. Beliau memiliki rasa peduli yang tinggi, optimistis, solutif, visioner, dan dermawan,” ujarnya.
Sedangkan Tri Hascaryani salah seorang umat di Paroki Katedral Banjarmasin berpendapat bahwa umat Katolik di Keuskupan Banjarmasin tentu merasa kehilangan sosok seorang Uskup yang begitu perhatian dengan umatnya, “Makanya begitu banyak umat yang ingin berfoto dengan beliau atau sekedar memberikan kenang-kenangan. Beliau adalah seorang bapak yang mengayomi anak-anaknya, sosok yang luar biasa.”
Dionisius Agus Puguh Santosa (Kontributor, Banjarmasin)