Perdana! KAJ Fair Rangkul UMKM OMK

373
Frater-frater praja KAJ menampilkan lagu dan gerak pada KAJ Fair 2023. (HIDUP/Katharina Reny Lestari)

HIDUPKATOLIK.COM – Keuskupan Agung Jakarta (KAJ), melalui Tim Sinergi Bidang Prioritas 2 (TSBP 2), telah sukses menggelar KAJ Fair 2023, program perdana yang merangkul puluhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang dikelola oleh Orang Muda Katolik (OMK) dari hampir seluruh paroki dengan tujuan untuk mewujudkan kesejahteraan bersama.

Bertempat di kampus Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Jakarta Selatan, program sehari yang diselenggarakan pada Sabtu (18/11/2023) dengan tema “Bersukacitalah, Bergembiralah” tersebut mencakup festival UMKM OMK, fun competition, Ekaristi kaum muda, dan gebyar musik dan seni. 

Salah satu penampil pada kegiatan yang dimotori oleh sekitar 200 OMK dari berbagai paroki ini adalah sekelompok frater praja KAJ. Bak boy band, mereka menyanyikan tiga lagu yang disertai  gerak tari nan lucu, mendorong para pengunjung untuk turut bernyanyi dan bergoyang.   

Menurut Koordinator Penyelenggara, Aloysius Gonzaga Anggara Gita Arwandata, KAJ Fair 2023 menyediakan 60 booth untuk festival UMKM OMK dan juga sponsor, termasuk Komisi Panggilan KAJ. 

Koordinator Penyelenggara, Aloysius Gonzaga Anggara Gita Arwandata (HIDUP/Katharina Reny Lestari)

“UMKM OMK yang berpartisipasi adalah hasil seleksi. Banyak banget yang daftar. Kami merumuskannya menjadi 3P-1F – People, Profit, Planet, dan Faith. People artinya mengedepankan martabat manusia. Profit jelas, mengasah diri terus supaya mendapat keuntungan. Planet, kami menjaga kelestarian alam. Faith, kami punya nilai-nilai iman. Maka kami menyebutnya Catholic Socialpreneurship,” ujarnya kepada HIDUPKATOLIK.COM di sela-sela kegiatan.

Menyinggung soal fun competition, Angga – sapaan akrabnya – mengatakan kegiatan ini terdiri atas empat jenis lomba yakni badminton, mobile legend, cerdas cermat, dan lomba mewarnai. Untuk lomba badminton, mobile legend, dan cerdas cermat, peserta adalah OMK berusia 13-35 tahun dan belum menikah. Sementara peserta lomba mewarnai adalah anak-anak berumur 4-8 tahun. 

“Kami berpikir kalau kami cuma menjual UMKM, pengunjung cuma orang-orang yang suka jajan. OMK kan banyak ragamnya. Ada yang suka olah raga, maka kami buat fun competition. Misalnya badminton, mobile legend, dan cerdas cermat. Salah satu yang menarik adalah lomba mewarnai anak. Ternyata antusiasme cukup tinggi,” imbuhnya.

Sementara sepanjang pagelaran KAJ Fair 2023 berlangsung, mulai pukul 08:00-22:00 WIB, gebyar musik dan seni memanjakan mata pengunjung yang diperkirakan mencapai 2.000 orang. Sejumlah imam yang terlibat dalam Opera Komedi Samadi (OKS) turut tampil, begitu pun beberapa artis populer seperti Jamaica Cafe. 

Kesejahteraan Bersama

Ketua Komisi Kepemudaan KAJ, Romo Andreas Subekti, mengatakan KAJ Fair 2023 merupakan perayaan syukur atas Hari Orang Muda Sedunia. 

“Sebenarnya tahun lalu kami sudah buat perayaan itu, Hari Orang Muda Sedunia. Tapi hanya EKM (Ekaristi Kaum Muda) dan musik. Ardas KAJ (tahun ini) adalah kesejahteraan bersama. Lalu pendampingan orang muda. Apa sih yang mau didampingi? Kan banyak ya. Maka yang diangkat adalah Catholic Socialpreneurship. Bahwa ada nilai-nilai entrepreneur, juga nilai-nilai Katolik. Dan itu spesifik OMK,” ujarnya.

Ketua Komisi Kepemudaan KAJ, Romo Andreas Subekti (kiri), tengah melihat-lihat sebum produce UMKM pada perhelatan KAJ Fair 2023 (HIDUP/Katharina Reny Lestari)

Imam berusia 33 tahun ini melihat bahwa banyak OMK semakin kreatif dan inovatif selama masa pandemi Covid-19. Mereka mulai membuka usaha, meski skalanya relatif kecil.    

“Hanya sebatas – mungkin ya, saya enggak tahu juga – antar-teman, antar-kontak WhatsApp. Lalu bingung, ya udah berhenti begitu saja. Akhirnya enggak bisa sustain, enggak bisa berkelanjutan. Tapi kan enggak bisa begitu,” imbuhnya.

Ia lebih lanjut menjelaskan bahwa KAJ Fair 2023 bertujuan untuk mendorong OMK yang mengelola UMKM agar meningkatkan jejaring.

“Sekarang kami membesarkannya di Keuskupan Agung Jakarta. Dan ini usaha kami untuk membuktikan dan mewujudkan kesejahteraan bersama, terutama untuk teman-teman muda yang belum stabil (UMKM-nya),” tuturnya. 

Romo Bekti, sapaan akrabnya, juga menggarisbawahi kampanye Gerakan Beli dari Umat (GBU) yang telah digaungkan di wilayah KAJ sejak dua tahun lalu.  

“GBU itu apa? Ini loh ada umat punya katering, jual minuman. Kami memberdayakan mereka. Sehingga kampanye ini menjadi masif. Dan syukur kepada Allah, nampaknya sekarang hal ini semakin bergaung karena paroki-paroki sudah mengusahakan agar tidak ada merek dari luar,” ujarnya. 

Dalam hal ini, setiap paroki memiliki indikator yakni menggunakan produk UMKM minimal 3-5 kali dalam setahun. Misalnya, saat perayaan Paskah dan Natal serta HUT paroki dan lingkungan atau wilayah.

Seorang OMK tengah melayani pengunjung di sebuah booth UMKM OMK (HIDUP/Katharina Reny Lestari)

Ia berharap OMK dapat mengenal satu sama lain dan, pada akhirnya, mengembangkan jejaring melalui KAJ Fair 2023.  

“Dulu kenal mungkin hanya di paroki, sekarang sekeuskupan. Atau persahabatan dan pekerjaan. Sehingga apa? Dari perjumpaan-perjumpaan ini saya punya keyakinan bahwa mereka bisa punya karakter iman. Dari situlah karakter iman terbentuk. Bukan sekadar mengajari mereka,” imbuhnya.

Mengutip kalimat Santa Teresa dari Kalkuta, Romo Bekti mengajak OMK untuk menyatakan cinta kasih mulai hari ini. “Do something today. Lakukan kasih hari ini, karena kesempatan itu kadang enggak datang dua kali,” pungkasnya.

Katharina Reny Lestari

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini